Artikel brilian dari Joseph Stiglitz
Koran Tempo
"...Saya kira pemerintahan Obama telah tunduk kepada tekanan politik dan ketakutan yang dibesar-besarkan bank-bank tersebut. Akibatnya, pemerintahan Obama telah salah mencampuradukkan bailout para bankir dan para pemegang sahamnya dengan bailout bank itu sendiri...
Ada yang menamakan rezim ekonomi yang baru ini sebagai "sosialisme khas Amerika". Tapi sosialisme itu menyangkut rakyat banyak. Sebaliknya pemerintah Amerika tidak banyak membantu jutaan rakyatnya yang kehilangan rumah tempat mereka berteduh. Buruh yang kehilangan pekerjaan cuma menerima tunjangan pengangguran terbatas selama 39 minggu, dan kemudian dibiarkan mencari nafkah sendiri. Dan ketika mereka kehilangan pekerjaan, mereka juga kehilangan asuransi kesehatannya.
Amerika telah memperluas jaringan pengaman korporat dengan cara yang tak pernah dilakukannya sebelumnya, dari bank umum sampai bank investasi, lalu industri asuransi, dan sekarang industri otomotif, tanpa tanda-tanda di mana semua ini akan berakhir. Sebenarnya ini bukan sosialisme, melainkan perpanjangan dari corporate welfarism yang sudah berlangsung lama. Mereka yang kaya dan kuat berpaling kepada pemerintah untuk membantu mereka kapan saja dapat mereka lakukan, sementara mereka yang miskin tidak memperoleh perlindungan sosial yang memadai.
Kita perlu memecah bank-terlalu-besar-untuk-jatuh-bangkrut itu; tidak ada bukti bahwa raksasa-raksasa ini membawa manfaat setara dengan ongkos yang mereka bebankan kepada masyarakat. Jika kita tidak bisa memecah mereka, kita harus membatasi ruang gerak mereka. Mereka tidak boleh dibiarkan berbuat seperti dulu lagi--berjudi atas kerugian orang lain.
Timbul masalah lainnya dengan bank-bank yang terlalu besar untuk bangkrut dan terlalu besar untuk direstrukturisasi ini: mereka juga terlalu kuat secara politis. Lobi yang mereka lakukan telah berhasil, pertama mementahkan regulasi, dan kemudian memaksa pembayar pajak menanggung ongkos membersihkan puing-puing yang mereka tinggalkan. Mereka berharap bakal berhasil lagi bebas berbuat semau mereka, tanpa mempedulikan risiko yang mereka timpakan kepada pembayar pajak dan perekonomian. Kita tidak boleh membiarkan ini terjadi.