Satuan pengamanan (Satpam) PT. Gunung Madu Plantations mendapat tambahan tenaga baru, muda, dan segar sejumlah 54 orang. Saat ini mereka masih berstatus calon anggota satpam, karena harus melalui beberapa tahap lagi baru bisa menjadi satpam Gunung Madu.
Mereka sudah melewati tahapan-tahapan seleksi yang ketat. Mereka merupakan hasil saringan dari 600 lebih pelamar. Tes-tes fisik, kesehatan (2 tahap), pengetahuan umum, dan psychotes sudah mereka lalui. Saat ini mereka tengah menjalani pra-pendidikan di SPN Kemiling.
Pada awal November lalu, selama tiga hari penuh (dari 3 s/d 5 November), para calon satpam itu mendapat pembekalan dari pimpinan satpam GMP. Acaranya berlangsung di gedung LSTC (Lampung Sugar Training Centre).
Acara yang sedianya akan dibuka oleh Kadep SBF Ir.H. Gunamarwan atau Kadiv HRGS Ir.H. Dwi Witrianto, akhirnya dibuka oleh Kepala Satpam Kombes Pol.(Pur) Almer Hutajulu. “Pak Guna dan Pak Wiwit berhalangan hadir karena ada tugas lain,” kata Wakil Ka.Satpam AKBP (Pur) Prayitno kepada penulis.
Ka. Satpam Almer Hutajulu berpesan kepada para calon satpam agar mereka mengikuti setiap materi pembelajaran dengan serius, tekun dan penuh disiplin. Ia menekankan pentingnya disiplin bagi anggota satpam. Pembekalan dari kepala satpam itu berlangsung kurang lebih setengah jam, kemudian istirahat coffee break.
Pada hari pertama pembekalan itu yang tampil sebagai pemateri adalah Waka Satpam Prayitno. Pak Prayit menyampaikan pembekalan tentang eksistensi satpam di PT. Gunung Madu Plantations. “Kalian harus mengerti tugas dan kewajiban sebagai anggota satpam. Kalian bertugas menjaga keamanan asset perusahaan dan keselamatan pimpinan perusahaan,” kata Pak Prayit.
Pak Prayit menekankan lagi kepada calon-calon anakbuahnya itu agar tahu dan mengenal siapa-siapa yang harus dihormati di perusahaan ini. Sebelumnya Pak Almer juga telah memperkenalkan nama-nama pimpinan perusahaan, mulai dari Indra Rukmana hingga para kepala divisi.
Ditekankan lagi oleh Pak Prayit bahwa mereka para calon anggota satpam adalah calon karyawan dengan tingkatan paling rendah di perusahaan ini. “Ini perlu ditekankan agar mereka tidak sok-sokan,” kata Pak Prayit.
Setelah sesi Pak Prayit selanjutnya pembekalan disampaikan oleh Mugiyanto (Kanit Satpam Divisi I). Mugiyanto menyampaikan materi tentang olah TKP. TKP adalah, tempat suatu perkara dilakukan/terjadi/akibat yang ditimbulkan, tempat lain ditemukan barang bukti/korban yang berhubungan dengan TP (tempat perkara).
Penanganan pertama: ketika terjadi sebuah peristiwa yang diduga adalah tindak pidana, maka penyelidik atau penyidik melakukan tindakan berupa: tindakan pertama di TKP, crime scene processing.
Usai penyampaian materi tentang TKP oleh Pak Mugiyanto acara bergeser ke sesi istirahat (Ishoma). Siang itu, jajaran karyawan dapur LSTC menyiapkan menu istimewa bagi para calon satpam. Sop ayam dan rendang daging.
Pada sesi berikutnya setelah jam istirahat adalah penyampaian materi tentang penyelidikan dan penyidikan. Materi ini disampaikan oleh Kanit Resintel Satpam PT GMP, Suyitno.
Pengertian penyelidikan, kata Suyitno, adalah suatu tindakan untuk mencari tahu apakah suatu peristiwa/kasus akibat suatu tindak pidana atau bukan.
Beberapa jalur diketahuinya suatu tindak pidana, atas dasar laporan dari masyarakat atau dari seseorang bahwa semua anggota masyarakat dapat melakukan laporan kepada aparat penegak hukum.
Beberapa jalur diketahuinya suatu tindak pidana, atas dasar laporan dari masyarakat atau dari seseorang bahwa semua anggota masyarakat dapat melakukan laporan kepada aparat penegak hukum.
Pada hari kedua Agus Putu mendapat kesempatan menyampaikan materi tentang pengetahuan dasar intelijen. Teori-teori tentang intelijen disampaikan secara lisan oleh Agus Putu kepada para calon satpam GMP. “Anggota satpam harus mengerti ilmu intelijen, karena tugas satpam berkaitan dengan keamanan,” kata Agus Putu.