@SurgaBerita - Meski dibatasi 140 karakter, Twitter kerap menjadi salah satu tempat sharing informasi di internet. Hanya saja, terkadang ada pengguna yang kebablasan terhadap apa yang mereka umbar di situs mikro blogging itu.
Hingga pada akhirnya, informasi yang harusnya rahasia malah menjadi ancaman buat si pemilik akun, lantaran berpotensi dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Apa saja saja hal terlarang yang jangan sekali-sekali Anda bocorkan di timeline Twitter? Berikut 5 di antaranya seperti dilansir Mediabistro, Senin (17/9/2012):
1. Nomor Telepon
Ini adalah data privasi paling standar yang harus dijaga. Tentu tidak ingin orang antah berantah menelpon ponsel Anda saat dini hari masih menggelantung.Sharing nomor ponsel boleh, tapi hanya dengan orang yang Anda kenal dan lakukan via direct message.
Jangan pikir, postingan Anda di Twitter hanya dikonsumsi para follower Anda. Misalnya, Anda denganpedenya mengumbar nomor kontak pribadi di timeline. Bagaimana jika follower Anda -- yang memang Anda kenal -- meretweetnya ke follower mereka, dan itu tidak hanya dilakukan oleh satu dua orang tapi banyak pihak?
Kesalahan yang juga biasa terjadi adalah, tweeps memasukkan nomor ponsel pribadinya di info biografi. Hal sepele, namun fatal!
Lain halnya jika akun Twitter tersebut memang digunakan untuk urusan bisnis dan urusan jualan lainnya. Sebab nomor kontak yang di-share bukanlah nomor pribadi, tapi memang untuk keperluan bisnis.
Dimana hal ini diharapkan dapat membantu untuk lebih mempromosikan bisnis yang Anda geluti dan mudah untuk dikontak calon klien.
2. Alamat Rumah
Penjahat semakin lama semakin lihai. Dengan berbekal sedikit informasi, mereka bisa dengan lancar menjalankan aksi negatifnya. Termasuk jika informasi yang dimiliki cuma alamat rumah si calon korban.
Menurut Lauren Dugan, pengamat media sosial di Media Bistro, alamat rumah sama sensitifnya dengan nomor telepon yang sangat dilarang untuk diumbar di Twitter.
Sebab ada sejumlah modus kejahatan yang terus mengawasi akun Twitter untuk mengumpukan data individu si calon korban. Nah, data yang dimaksud bisa alamat rumah dan jadwal liburan mereka.
Bisa ditebak, para penjahat menjalankan aksinya ketika para penghuni sedang tidak di rumah, untuk kemudian menggasak berbagai barang berharga di rumah tersebut. Jadi janganlah memancing para penjahat dengan memberi tahu alamat rumah Anda.
3. Bagian Tubuh
Sedikit tampil narsis di Twitter memang sah-sah saja. Misalnya, memamerkan foto wajah Anda yang rupawan. Namun tidak untuk bagian tubuh yang lain, apalagi bagian intim.
Sedikit berkaca dari kejadian seorang bintang televisi bernama Alison Pill. Lantaran ceroboh -- atau yang disebutnya sebagai masalah teknis -- di Twitter, ia harus menanggung malu di dunia nyata.
Alison awalnya mengaku ingin menghapus foto vulgarnya. Namun entah kenapa, niat tersebut malah berubah menjadi postingan di timeline. Sontak saja, foto topless Alison malah jadi konsumsi publik timeline. Begitu menyadari kecerobohannya, gadis cantik 26 tahun ini pun langsung panik.
4. Kartu Kredit
Data kartu kredit dan debit menjadi salah satu barang sensitif di era teknologi informasi. Jangankan datanya, tampilan kartu kredit yang terpampang nomor kartunya pun menjadi hal terlarang untuk diungkapkan. Apalagi jika hal itu dilakukan di Twitter.
Jika hal itu sampai terjadi, siap-siap saja peluang ini dimanfaatkan scammer untuk dipalsukan dan dijadikan alat belanja bagi mereka.
5. Kunci Password
"Apa nama gadis ibu kandung Anda?" atau "Apa nama depan hewan peliharaan Anda?". Pertanyaan ini pasti pernah Anda dengar saat ingin melakukan verifikasi data di Bank.
Ya, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut juga bisa dibilang 'rahasia', karena bisa menjadi kunci untuk membuka password atau verifikasi data. Jadi, dengan kondisi tersebut, Anda juga harus memikirkan masak-masak saat ingin mengumbarnya di Twitter.
Sebab jika itu sudah masuk ranah privasi sebaiknya tidak diungkapkan ke tempat publik. Masih banyak hal yang bisa dibagi dengan follower, mulai dari kutipan menarik nan lucu, makanan atau tempat menarik, asal jangan data sensitif!
(sumber :Detikinet)