USSR Leninsky Komsomol (Foto:Wikipedia) |
Yang pertama dan menjadi salah satu kecelakaan besar di Angkatan Laut Uni Soviet terjadi 45 tahun yang lalu. Pada tanggal 8 September 1967, kecelakaan di kapal selam nuklir pertama Soviet K-3 Leninsky Komsomol menewaskan 39 orang. Penyebab kecelakaan diklasifikasikan selama 20 tahun. Baru sekarang, pada bulan September 2012, sebuah komisi khusus menyelesaikan penyelidikan ini.
Sebelum langsung ke peristiwa kecelakaan itu, marilah kita ingat sejarah heroik dan "penderitaan" dari kapal selam. Leninsky Komsomol, aslinya adalah K-3, merupakan kapal selam nuklir Soviet pertama (dan ketiga di dunia).
Leninsky Komsomol adalah satu-satunya kapal selam dari Proyek 627. Semua kapal selam berikutnya (seri sama) dibuat dalam proyek 627A (finalized). Kapal selam ini mewarisi nama kehormatan Leninsky Komsomol dari kapal selam diesel M-106 dari Armada Utara, yang hancur dalam sebuah misi tempur pada tahun 1943. Selama tahun-tahun terakhir pelayanannya, K-3 telah direklasifikasi dari kapal selam jelajah menjadi kapal selam besar.
Pembangunan kapal selam ini dimulai pada 24 September 1955 di galangan kapal Severodvinsk (sekarang Sevmash) dengan nomor seri 254. Pada bulan Agustus tahun 1955, Kapten Leonid Osipenko ditunjuk sebagai komandan kapal selam.
Reaktor nuklir dipasang pada bulan September 1957, dan kapal selam Leninsky Komsomol diluncurkan pada tanggal 9 Oktober 1957. Tanggal 1 Juli 1958 resmi menjadi bagian dari Angkatan Laut Rusia.
Pada tahun 1961, kapal selam itu diserahi tugas tempur di Samudera Atlantik. Pada bulan Juli 1962, untuk pertama kalinya dalam sejarah Angkatan Laut Soviet, kapal selam ini berlayar dalam misi yang lama di bawah es Samudra Arktik, di mana ia dua kali melewati Kutub Utara.
Di bawah komando Lev Zhiltsov, pada tanggal 17 Juli 1962, K-3 muncul di dekat Kutub Utara untuk yang pertama kalinya dalam sejarah kapal selam Angkatan Laut Soviet. Para kru mengibarkan bendera Uni Soviet di suatu tempat di kutub Utara.
Perdana Menteri kala itu Nikita Khrushchev dan Menteri Pertahanan Malinovsky Rodion datang ke pelabuhan untuk merayakan kedatangan kapal selam K-3. Administrasi misi dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet dan seluruh staf dari kapal selam di kapal selam dianugerahi dengan medali.
Disamping keberhasilan itu, ada beberapa kesulitan juga bagi K-3. Kapal selam itu sama sekali adalah baru, yang dirancang dan dibangun dengan terburu-buru, dibutuhkan terus-menerus perbaikan dan teknikal servis.
Kapal selam itu sudah tidak melakukan misi tempur selama 3 tahun sejak keberhasilan di Kutub Utara, dan tingkat pelatihan dan keterampilan awak jauh menurunPada tahun-tahun pertama dan selama misi ke kutub utara, pemerliharaan kapal selam, yang sering berstatus darurat, dikerjakan oleh tim yang sangat terampil, mereka bisa melakukan perbaikan sendiri masalah-masalah yang kompleks.
Pada tanggal 8 September 1967, kebakaran terjadi di kompartemen pertama dan kedua dalam misi tempurnya di Laut Norwegia. Tiga puluh sembilang kru tewas. K-3 hancur namun dapat kembali ke pangkalan setelah beberapa hari. Kemungkinan penyebab kebakaran itu adalah penggantian yang salah dari gasket yang dipasangkan pada mesin hidrolik. Ada kebocoran dan cairan hidrolik bocor lalu terjadilah kebakaran.
Badan BaltInfo yang mengutip dari penjelasan wakil komandan K-3 Alexander Leskov mengatakan bahwa kapal selam itu sudah tidak melakukan misi tempur selama 3 tahun sejak keberhasilan di Kutub Utara, dan tingkat pelatihan dan keterampilan awak jauh menurun.
Situasi kebakaran dan tindakan dari para kru saat kecelakaan dirahasiakan dalam waktu yang lama. Versi resmi dari peristiwa kecelakaan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Para kru diperintahkan untuk tidak mengungkapkan rincian apapun selama beberapa dekade.
Perangko kapal selam Leninsky Komsomol tahun 1970 (Foto:Wikipedia) |
Pada akhir September 2012, sebuah komisi ahli menemukan penyebab kasus kematian di kapal selam nuklir pertama Soviet K-3 Leninsky Komsomol.
"Sebuah gasket (paking) non standar dari tutup botol bir dipasang di ballast tank. Tentunya itu akan lepas, cairan hidrolik bocor dibawah tekanan 100 atmosfer dan menyembur ke lampu, lalu terjadilah kebakaran," mantan asisten komandan K-3 mengatakan.
"Dokumen yang palsu menyebutkan bahwa seorang kru naik ke salah satu kompartemen dan menyalakan sebatang rokok, itu tidak benar!," Leskov mengatakan di sebuah konferensi pers. Tiga puluh sembilan pelaut yang tewas diberikan penghargaan oleh negara.
Sumber : Artileri