JAKARTA (Berita Nasional) :Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Amerika Serikat meluncurkan buoy pendeteksi tsunami di Jakarta, Rabu (19/9). Rencananya, hingga akhir tahun depan, sekitar 22 buoy pendeteksi tsunami akan terpasang di seluruh wilayah Indonesia.
Peluncuran buoy pendeteksi tsunami dilakukan di atas kapal riset Baruna Jaya III di Tanjungpriok, Jakarta. Buoy tersebut berjenis Deep Ocean Assesment and Reporting of Tsunami (DART) yang dibuat oleh National Oceanic and Atmospheric Administration dari Amerika Serikat. Selain buoy DART, Kapal Baruna Jaya III juga akan meluncurkan buoy Atlas yang berfungsi untuk memantau kondisi kelautan dan iklim. Seluruh buoy tersebut akan diletakkan di Samudera Hindia di sebelah barat Pulau Sumatra.
Kepala BPPT Said D. Jenie mengatakan, saat ini, telah terpasang lima buoy pendeteksi tsunami di Indonesia. Salah satunya adalah buoy buatan anak bangsa. Dengan buoy ini, peringatan dini tsunami dapat diumumkan kepada masyarakat, paling lambat 15 menit setelah potensi tsunami terdeteksi. BPPT juga berencana akan membuat lima buoy pendeteksi tsunami hingga akhir 2009.(*)
Peluncuran buoy pendeteksi tsunami dilakukan di atas kapal riset Baruna Jaya III di Tanjungpriok, Jakarta. Buoy tersebut berjenis Deep Ocean Assesment and Reporting of Tsunami (DART) yang dibuat oleh National Oceanic and Atmospheric Administration dari Amerika Serikat. Selain buoy DART, Kapal Baruna Jaya III juga akan meluncurkan buoy Atlas yang berfungsi untuk memantau kondisi kelautan dan iklim. Seluruh buoy tersebut akan diletakkan di Samudera Hindia di sebelah barat Pulau Sumatra.
Kepala BPPT Said D. Jenie mengatakan, saat ini, telah terpasang lima buoy pendeteksi tsunami di Indonesia. Salah satunya adalah buoy buatan anak bangsa. Dengan buoy ini, peringatan dini tsunami dapat diumumkan kepada masyarakat, paling lambat 15 menit setelah potensi tsunami terdeteksi. BPPT juga berencana akan membuat lima buoy pendeteksi tsunami hingga akhir 2009.(*)