Para korban saat itu tengah bekerja di lubang yang berkedalaman sekitar 100 meter. Mereka ditemukan dalam keadaan lemas karena kehabisan oksigen. Para korban adalah Zidham (30), Nurul Wapi (23), dan Buzari (25), ketiganya warga Pekon Putihdoh.
Ketiga korban masuk ke lubang tersebut berempat dengan Ilham (25), tetapi Ihlam sempat keluar tak lama setelah mereka masuk. Ilham mengabarkan kepada pekerja lain di atas bahwa ketiga rekannya jatuh lemas.
Atas informasi itu beberapa pekerja membawa kain sarung masuk ke lubang itu mengeluarkan ketiga korban. Ternyata ketiganya sudah tewas.
Kasus itu dilaporkan kepada aparat kepolisian setempat. Warga bersama polisi kemudian membawa janazah warga Pekon Putihdoh tersebut ke puskesmas setempat untuk diperiksa.
Sarbini, seorang tokoh masyarakat, mengatakan, sejak tiga bulan lalu, di kawasan itu memang tidak pernah turun hujan. Ketiga korban berada di tempat itu karena memang ingin bekerja, tetapi belum diketahui apakah saat memasuki lubang yang dalam mereka menggunakan oksigen untuk bantuan pernapasan.
Sementara itu, Zuljai, pemilik areal tambang tersebut, mengatakan keempat orang itu bukan pekerja di tambang emas tersebut. Dia mengakui bahwa Ilham adalah keponakannya. Menurut Zuljai, lubang yang diperkirakan berkedalaman sekitar 100 meter tersebut sudah dua bulan ditinggalkan penambang. Mereka menggali lubang di tempat lain.
Dia mengaku tidak tahu mengapa empat orang tersebut, tiba-tiba berada di sana.(*)