Menumpahkan darah kita sendiri untuk menyenangkan Israel

Khalid Amayreh di Ramallah

...Saya tidak mempunyai keraguan bahwa PA (Otoritas Palestina) benar-benar bertanggung jawab atas kematian enam warga Palestina, semuanya adalah korban dari penindasan dan kriminalitas Israel...

Lebih jauh,
keganasan penyiksaan di penjara-penjara dan markas-markas PA tidak menawarkan kesempatan untuk hasil yang berbeda dari episode tragis ini. Kedua pejuang (Hamas yang terbunuh) itu tampaknya memilih lebih baik mati daripada menghadapi prospek untuk disiksa dan dinistakan oleh mereka yang telah menyerahkan semua martabat kemanusiaan demi menyenangkan Jenderal Keith Dayton....

Dengan begitu, alih-alih meminta maaf kepada rakyat Palestina atas episode pembunuhan ini dan segera memecat petugas-petugas yang memberi perintah penembakan terhadap kedua pejuang tersebut, pejabat-pejabat PA dari bawah hingga atas malah lebih senang menyebarkan disinformasi seraya berpikir
bahwa dusta-dusta yang dirancang dengan tergesa-gesa itu akan mencuci bersih kejahatan itu dan membebaskan PA dari berbagai tuduhan di hadapan rakyat Palestina....

Kemudian Abbas sendiri terbelenggu dengan kisah-kisah pembunuhan yang fantastis, dengan mengatakan bahwa “Kami akan menghadapi dengan tangan besi siapa pun yang berupaya menghancurkan kemenangan nasional kita.”

Kemenangan macam mana yang pria ini bicarakan? Apa dia benar-benar menganggap Tepi Barat sebagai sebuah wilayah yang dimerdekakan? Apa dia menganggap bahwa dia dan orang-orang sok pintar pendukung (kesepakatan) Oslo benar-benar menikmati kemerdekaan dan kedaulatan di Ramallah?...

Tidak sedikit pun, operator-operator PA harus diperingatkan agar tidak terus hidup dalam ilusi bodoh mereka tentang keberlanjutan dari kemerdekaan bobrok mereka.

Massa rakyat Palestina sangat mengetahui kebenarannya. Setiap harinya, mereka menyaksikan akibat buruk dari mempunyai sebuah aparat "negara gagal" yang berfungsi sebagai budak bagi militer pendudukan Israel.

Pada akhirnya, rakyat Palestina tidaklah naif. Mereka memang menanggung sesuatu yang tidak bisa mereka pikul, tetapi mereka tidak akan pernah lupa. Pada akhirnya, angin kemarahan akan menyapu habis para pengkhianat..."

◄ Newer Post Older Post ►