Pemilih Lebanon cegah Hizbullah ambil alih kekuasaan

Pemerintahan "penyelamatan nasional" disiapkan untuk berkuasa setelah kubu pro-Barat Saad Hariri gagal mengklaim kemenangan mutlak

Oleh Robert Fisk


Tidak akan ada Republik Islam Lebanon. Tidak juga akan ada sebuah republik Lebanon yang pro-Barat. Setelah pemilu kemarian, hanya akan ada -- bagi koalisi Hizbullah-Kristen dan bagi aliansi Sunni-Kristen -- sebuah pemerintahan "penyelamatan nasional" di Beirut, dipimpin oleh seorang presiden mantan jenderal dengan kekuasaan yang lebih besar.


Washington pastinya lebih menyukai Saad Hariri, putra dari bekas PM terbunuh, muncul dengan sebuah kemenangan mutlak
. Tapi dari balik khayalan akan datang Lebanon yang sama pincangnya, Lebanon yang tidak tersembuhkan; menggairahkan, tidak dapat dilaksanakan, Lebanon lama yang malang, korup, cantik, cenderung-angkuh, cerdas, demokratis -- ya benar-benar demokratis dan benar-benar di luar kemampuan kita untunk melakukan reformasi...

Kemarin malam, tampak bahwa sebaran partai-partai itu akan memenangkan bagian suara yang sama dengan jumlah mereka; bahwa Muslim Syiah akan memiliki kelompok anggota parlemen yang terbesar tetapi tanpa sebuah mayoritas, sehingga memungkinkan sistem pembagian kekuasaan Lebanon kembali kepada cara lamanya. Mengapa kita harus cemas?
Ya, ini korup. Puluhan ribu warga Lebanon pulang kampung untuk memilih -- anda tidak bisa memilih di luar negeri dalam pemilu Lebanon – jadi siapa yang membayar ongkos pesawat mereka? Siapa yang punya 30 juta dolar AS untuk membeli tiket pesawat?

Agar menjadi sebuah negara modern, Lebanon harus didekonstruksi
. Presidennya -- saat ini mantan jenderal Michel Sleiman – seharusnya dipilih berdasarkan prestasi bukan agama. Perdana menterinya, yang harus dipilih berasal dari Muslim Sunni, seharusnya dipilih berdasarkan meritokrasi. Tapi ketika anda meninggalkan semua keistimewaan tadi, maka Lebanon akan berhenti menjadi Lebanonkarena identitasnya yang paling dasar adalah sektarian....."

◄ Newer Post Older Post ►