Pergulatan Politik di Iran

Berikut ini adalah kutipan analisis dari seorang blogger yang menyebut dirinya Ya Baqiyatullah tentang situasi di Iran. Ia diklaim mempunyai akses ke lingkaran-lingkaran ulama di kota suci Qom, Iran. Terlepas dari persoalan apakah ia merupakan sumber informasi yang kredibel, apa yang dia tulis bisa dijadikan sebagai satu sisi rujukan mengenai apa yang terjadi di Iran hari-hari terakhir ini.


...Korupsi yang melingkari (Ali Akbar Hashemi) Rafsanjani sudah menjadi rahasia umum di kalangan publik Iran; baru saja pada tahun lalu seorang pejabat Kementerian Intelijen mengungkapkan kepada publik semua kasus korupsi melawan Rafsanjani. Respon dari Rafsanjani adalah penjara bagi si pejabat itu atas tuduhan tidak membayar tagihan. Tidak hanya itu, Dr. Hassan Abbasi yang dikenal sebagai analis strategis dan penasihat Pemimpin Tertinggi (Wali Faqih) memberikan pidato yang sangat keras beberapa tahun lalu mengungkapkan Rafsanjani dan imperium korupsinya dengan menyebutkan nama-nama. Pengaruh Rafsanjani menyebabkan Dr. Abbasi dipecat dari posisi dan ditahan.

Rafsanjani adalah orang yang mendanai kampanye (Mir Hossein) Mousavi dan banyak dari kebijakan yang ingin Mousavi terapkan menunjukkan keterlibatan langsung Rafsanjani di dalamnya. Misalnya, Mousavi ingin menghapus kekuasaan Basij dan Garda Revolusi dari Wilayatul Faqih dan memberikannya kepada gubernur-gubernur. Hal ini menunjukkan strategi yang jelas untuk mengasingkan Wilayatul Faqih dari kekuasaan apa pun dan memberikan landasan bagi Rafsanjani untuk menggunakan pengaruhnya di Basij dan membuat mereka setia kepadanya. Rafsanjani juga menyerukan reformasi sistem pemerintahan dari konsep seorang Pemimpin Tertinggi menjadi sebuah Dewan yang diciptakan untuk memerintah. Mengetahui dengan baik bahwa rakyat tidak akan memberikan suara untuknya agar menjadi Wilayatul Faqih berikutnya, ia mengambil kesempatan ini untuk memastikan posisinya solid.

Tanggung jawab atas terjadinya huru-hara setelah pilpres terletak pada bahu Rafsanjani. Ia memicu kejadian ini untuk mencapai salah satu dari dua hasil (yang dia harapkan) dari Wilayatul Faqih, Ali Khamenei: perhitungan ulang dilakukan dan Mousavi dinyatakan pemenang atau Ahmadinejad diperintahkan untuk menghentikan investigasi korupsi.

...Rafsanjani mengendalikan semua jaringan dan akan menggunakan setiap trik yang terdapat dalam buku untuk menyelamatkan dirinya. Putrinya telah meninggalkan Iran sebelum tuntutan atas pencucian uang, pemerasan, sejumlah dana ilegal kampanye dapat dilancarkan melawannya.

Sementara orang bertanya bagaimana Rafsanjani menjadi begitu kuat dan mengapa Khamenei tidak bertindak lebih awal? Jawabannya adalah cuma soal waktu. Menyingkirkannya dari kekuasaan lebih awal dapat benar-benar mendestabilisasi negara....karena semua posisi penting pemerintahan di bawah pengaruh dari elit-elit yang korup. Huru-hara sedang dilakukan oleh mereka yang ingin memasakkan lebih jauh agenda-agenda elit yang korup sementara kebanyakan rakyat melihat sebaliknya, dan oleh karena itu, mereka memilih presiden yang mereka tahu akan menumbangkan elit-elit yang korup.

...satu-satunya taktik yang mereka (media Barat) dapat terapkan adalah menimbulkan kebingungan dengan menyerang kubu konservatif....Pertama, laporan yang memfitnah Misbah Yazdi (ulama pendukung Ahmadinejad) telah mengeluarkan fatwa yang menghalalkan kecurangan (dalam pemilu)...(kedua) bahwa Kementerian Dalam Negeri telah memberi selamat kepada Mousavi karena memenangkan pilpres sebelum mereka kemudian berubah pikiran dan memilih untuk (menyatakan kemenangan) Ahmadinejad.

...Wilayatul Faqih Ayatullah Ali Khamenei akan berpidato di hadapan bangsa Iran pada salat Jumat di Teheran University. Banyak harapan bahwa pidato ini akan membawa perdamaian dan stabilitas...setelah huru-hara dan juga menandai akhir dari elit korup.

◄ Newer Post Older Post ►