Furkan Dogan (kiri) di atas Mavi Marmara |
Furkan Dogan dibunuh oleh komando Israel yang menembak pemuda itu 2 kali di kepala dan 3 kali di bagian tubuh lainnya pada 31 Mei 2010 di atas kapal Mavi Marmara dalam misi Freedom Flotilla.
Sampai saat ini, saya masih belum mengerti mengapa pemerintah Amerika tuli kepada apa yang telah dilakukan terhadap putra saya, seorang warganegara Amerika. Saya mendesak pemerintah AS untuk bertindak membela hak-hak putra saya. Saya juga ingin tahu mengapa AS memilih untuk menolah Laporan Gaza Flotilla yang dibuat oleh Tim Pencari Fakta Dewan HAM PBB pekan lalu, karena laporan itu memuat informasi tentang eksekusi terhadap putra saya," kata Dogan.
Amerika tolak laporan Tim Pencari Fakta Dewan HAM PBB
Satu-satunya negara yang menolak untuk menerima Laporan Misi Pencari Fakta Dewan HAM PBB tentang serangan terhadap Freedom Flotilla, adalah Amerika Serikat. Mark Kornblau, jurubicara Misi Permanen AS di PBB menyatakan laporan itu bias karena tidak mengikutsertaka kerja sama dengan Israel dalam investigasinya. Padahal, dalam laporan itu, tertulis jelas bagaimana Misi Pencari Fakta berupaya keras untuk memperoleh kerja sama denga Israel. Israel selalu menolak untuk bekerja sama.
Meskipun laporan itu mengakui adanya kekurangan dalam hal kerja sama Israel di dalamnya, bukti-bukti yang ada sudah cukup untuk menyatakan bahwa Israel telah melakukan sejumlah kejahatan dalam terminologi Pasal 147 Konvensi Jenewa Keempat, di antaranya pembunuhan dengan disengaja, penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi, serta kehendak kuat untuk menimpakan penderitaan hebat dan luka serius terhadap tubuh dan kesehatan.
Di bawah hukum HAM internasional, Israel dinilai telah melakukan pelanggaran terhadap: [1] hak untuk hidup; [2] hak untuk terbebas dari penyiksaan dan perlakuan atau hukuman yang tidak manusiawi; [3] hak untuk terbebas dari penahanan semena-mena; dan [4] hak kebebasan berekspresi.
The Gaza Flotilla Report of the UN Fact Finding Mission at the Human Rights Council
Surat protes untuk Hillary Clinton
Pada 6 Oktober 2010, sejumlah warganegara AS yang ikut serta dalam Freedom Flotilla, di antaranya mantan kru USS Liberty yang ditenggelamkan Israel Kolonel (Purn) Ann Wright, Direktur Free Gaza Movement Huwaida Arraf, dan mantan dubes Edward Peck, termasuk juga Ahmad Dogan, menandatangani surat protes yang dikirimkan kepada Menlu AS Hillary Clinton.
Dalam surat itu, mereka memprotes pembelaan pemerintah Barack Obama terhadap kejahatan Israel dengan mengorbankan nyawa dan keselamatan warganegara AS:
"Melindungi tindakan Israel, terutama dengan hanya bergantung kepada laporan Israel terhadap tindakan militer mereka sendiri dengan mengorbankan warganegara Amerika, merupakan kelalaian yang mutlak terhadap tanggung jawab pemerintah. Departemen Luar Negeri telah bersekutu dengan Israel, mengabaikan tanggung jawabnya kepada warga mereka sendiri. Kami telah diabaikan oleh pemerintah kami sendiri, dan kami menuntut penyelidikan mengapa dan bagaimana Departemen Luar Negeri dan Kedutaan Besar Amerika di Tel Aviv telah gagal total dalam melaksanakan tanggung jawab mereka kepada kami."
The letter of the U.S. passengers on the Gaza Flotilla to Secretary of State Hillary Clinton
Sebuah laporan independen temukan kejanggalan dalam laporan Israel
Sebuah laporan setebal 193 halaman "Timeline & Inconsistencies Report Relating to the Gaza-bound Freedom Flotilla Attack" yang disusun oleh International Bureau of Humanitarian NGOs (IBH) dan Friends of Charities Association (FOCA) yang diterbitkan pekan ini menemukan inkonsistensi dari laporan Tim Investigasi Eiland bentukan Israel.
Laporan itu mendapati bahwa Beberapa video yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Israel dan IDF di Internet dan siaran media telah mengalami proses rekayasa digital, dimanufaktur oleh komputer, dan berisi penipuan. Laporan ini memberikan contoh screen shot dari segmen video yang dihasilkan komputer dan yang dirilis oleh pemerintah Israel, beberapa di antaranya, meski sudah diketahui palsu, tetap dimasukan ke dalam laporan Tim Investigasi Eiland."
Timeline & Inconsistencies Report Relating to the Gaza-bound Freedom Flotilla Attack
Sumber: Ann Wright, commondreams.org