Musik merupakan faktor genetik. Bayi dibawah umur 2 tahun mampu berespon terhadap musik. Coba perhatikan bagaimana bayi dengan otomatis bergoyang dan mengikuti tempo musik yang didengarnya.
Bahkan menurut penelitian, anak-anak berumur 2 tahun secara spontan membuat musik, mencipta 2-6 lagu per jam setiap harinya. Kecerdasan Musik ini muncul sebelum anak bisa berbicara.
Namun sayangnya, kebanyakan anak kehilangan kecerdasan ini ketika menginjak umur 5 tahun. Pada saat itu anak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dan mengabaikan musik.
Ternyata, tanpa dukungan dari lingkungan, kemampuan bermain musik secara spontan akan lenyap. Orang tua mengira anaknya “tidak mempunyai bakat musik,” padahal bakat musik anak muncul dan hilang karena tidak dipupuk dengan sengaja.
Lalu apa yang perlu dilakukan oleh orang tua dan guru?
Jadikan gerak dan lagu bagian dari kegiatan anak sehari-hari. Bantu anak menemukan “si artis” di dalam dirinya. Ajak anak untuk bereksplorasi, mendengarkan suara-suara yang ada di sekitarnya. Bernyanyi dan menari bersama. Ciptakan “syair baru” dari lagu-lagu anak-anak yang sering didengar, misalnya “Balonku”