Menurut sejumlah analis keamanan teknologi informasi, semua data itu disimpan dalam sebuah file tersembunyi yang tidak terenkripsi pada perangkat ponsel. Apple dan Google juga secara rutin melacak menara selular dari perangkat ponsel berikut data GPS tanpa sepengetahuan pengguna. Yang lebih parah lagi, Apple dan Google sangat mungkin bisa melacak data lokasi secara langsung ke perangkat ponsel yang Anda gunakan.
Lalu, mengapa semua itu dilakukan, dan siapakah pengguna terakhir dari data-data tersebut. Yang pasti hanya Apple dan Google yang tahu? Sejauh ini komentar dari kedua perusahaan tersebut masih standar. Mereka menyatakan bahwa pengumpulan data itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan, dan disimpan secara anonim, atau tidak secara spesifik merujuk kepada individu tertentu.
Pengungkapan praktik tidak biasa ini mengundang Senator AS Al Franke (Minnesota) dan Jaksa Illinois Lisa Madigan untuk menuntut Apple dan Google memberikan informasi lebih rinci soal lokasi penyimpanan data dan pengguna terakhir dari data yang mereka kumpulkan.
Sementara itu, mantan analis informasi di Badan Keamanan Nasional AS NSA (National Security Agency), Wayne Madsen, mengungkapkan bahwa NSA sudah sejak lama menggunakan perangkat-perangkat buatan Apple dan Google sebagai perangkat "mata-mata" mereka. Madsen yakin bahwa penerima akhir dari data lokasi dan internet yang dikumpulkan Apple dan Google adalah NSA.
Madsen mencontohkan bagaimana pada era 1990-an Menteri Pertahanan Inggris menemukan delapan akses "pintu belakang" berbeda pada Windows 98, dan sekuel-sekuelnya, yang digunakan sebagai OS pada tank-tank dan sistem peperangan Inggris. NSA, menurut Madsen, memang selalu memiliki akses "belakang" kepada setiap produk TI buatan negara Paman Sam tersebut.