Lukisan itu diberi judul “Fresh Air”, dibeli oleh seorang produser media bernama Aimee Davidson dari Museum of Non-Visible Art. Museum of Non-Visible Art adalah sebuah proyek aneh yang didukung oleh aktor James Franco, yang mencoba membawa seni konseptual ke level baru.
Inilah Lukisannya gan
Museum of Non-Visible Art menyediakan karya seni yang tidak berwujud di dunia nyata, tapi berupa imajinasi dari seorang seniman. Jadi, jika seseorang membeli sebuah karya seni dari museum ini, yang didapatkannya adalah sebuah kartu yang berisi deskripsi karya seni tersebut oleh seniman pembuatnya dan surat otentifikasi. Anda dapat memasang kartu tersebut di dinding rumah anda atau di galeri seni dan menerangkannya ke tamu, sehingga mereka dapat menikmatinya.
Sebuah karya seni yang unik, hanya ada satu yang dijual. Udara yang anda beli seperti membeli tangki oksigen yang tak ada habisnya. Tidak perduli dimana anda berada, anda selalu bisa menghirup udara yang paling enak dan tidak berbau yang dihasilkan bumi. Setiap udara yang anda hirup memberi anda ketenangan dan kesehatan tak berbatas. Karya seni ini adalah sesuatu yang anda bawa jika anda memilikinya. Karena dimanapun anda berada, anda dapat membayangkan diri anda memperoleh hal yang paling indah dari udara yang berasal dari puncak gunung atau lembah atau dari sisi laut; tempat dengan suplai tanpa batas.
Apa alasan Aimee Davidson rela mengeluarkan puluhan juta rupiah demi sebuah kertas kosong? Berikut ini jawabannya:
Sebagai seorang produser media yang baru, saya merasa teridentifikasi dengan ideologi dari proyek Museum of Non-Visible Art dan terutama terinspirasi oleh kalimat, “Kami bertukar ide dan impian sebagai mata uang dalam Ekonomi Baru.”
Sosial media, yang merupakan bagian integral “Ekonomi Baru” di internet, pasca Web 2.0, telah merevolusi bagaimana seniman membuat, mempromosikan dan menjual karya seni mereka. Saya merasa bahwa tindakan membeli “Fresh Air” ditunjang oleh tesis saya tentang sebuah konsep yang saya sebut “Anda-berdagang”, yang merupakan kegiatan pemasaran dan monetisasi persona, keahlian, dan produk seseorang melalui penggunaan sosial media dan platform penyiaran-pribadi, seperti penggunaan nama Franco dalam platform pendaaan bertitel Kickstarter untuk mendanai Museum of Non-Visible Art. Pada dasarnya, saya ingin membelanjakan uang saya untuk kepentingan saya.
Sosial media, yang merupakan bagian integral “Ekonomi Baru” di internet, pasca Web 2.0, telah merevolusi bagaimana seniman membuat, mempromosikan dan menjual karya seni mereka. Saya merasa bahwa tindakan membeli “Fresh Air” ditunjang oleh tesis saya tentang sebuah konsep yang saya sebut “Anda-berdagang”, yang merupakan kegiatan pemasaran dan monetisasi persona, keahlian, dan produk seseorang melalui penggunaan sosial media dan platform penyiaran-pribadi, seperti penggunaan nama Franco dalam platform pendaaan bertitel Kickstarter untuk mendanai Museum of Non-Visible Art. Pada dasarnya, saya ingin membelanjakan uang saya untuk kepentingan saya.
_______________________________________________________________________
Nih gan foto yg membeli tuh lukisan
SUMBER : KASKUS.US