Acara  syukuran tutup tebang dan giling ke-34 PT. Gunung Madu Plantations di  Departemen SBF seperti biasa berlangsung di Public Centre, dihadiri  seluruh staf dan karyawan SBF, YPGMP, dan KGM. Karyawan paling senior di  Departemen SBF, Wasiman, NIP 0211, mendapat kehormatan menerima  potongan nasi tumpeng dari Kadep SBF Ir.H. Gunamarwan.
“Saya  berikan potongan tumpeng ini kepada senior kami, Bapak Wasiman. Beliau  ini masuk ke PT. Gunung Madu Plantations tahun 1976,” kata Pak Guna  seraya memanggil yang bersangkutan agar maju ke depan untuk menerima  tumpeng.
Dulu,  ketika PT. Gunung Madu Plantations baru berdiri, ada ungkapan bahwa  siapa yang bisa bertahan 10 tahun bekerja di sini, dia dikatakan orang  gila. Tapi kalau sudah duapuluh tahun berarti sudah waras kembali.
“Pak  Wasiman ini sudah 36 tahun menjadi karyawan Gunung Madu, berarti beliau  sudah sangat waras,” kata Pak Guna yang disambut tepuk tangan dan tawa  meriah para hadirin. Meskipun tutup giling tahun ini dalam suasana  prihatin karena produksi tidak mencapai target, namun para karyawan SBF  masih bisa tertawa terbawa oleh kelakar Pak Guna.
Seperti  biasa syukuran di SBF selalu dihadiri General Manager PT. GMP H.M.  Jimmy Mahshun. Petinggi SBF yang hadir Kadiv HRGS Ir.H. Dwi Witrianto,  Kasubdiv Health Centre dr. Evi Maiselma, Kasubdiv Accounting Haryono  Indra, SE., dan Kabag Personel Ir.H. Poniasih.
Kepada  para karyawan Pak Guna mengatakan, meskipun produksi gula dalam tiga  tahun terakhir tidak mencapai target, semangat kerja harus tetap tinggi.  Pak Guna mengajak seluruh staf dan karyawan untuk berpegang pada Nilai  Inti Perusahaan.
Pak  Guna juga menyampaikan kepada para karyawan yang mengambil kredit  perumahan di Tanjungsenang dan Seputihjaya bahwa cicilan yang diambil  dari jasa produksi setinggi-tingginya sebesar jasa produksi yang  diterima tahun ini. Pengumuman Pak Guna tersebut spontan mendapat  sambutan tepuk tangan dari staf dan karyawan. Dengan ketentuan tersebut  mereka yang mengambil kredit perumahan tidak menombok.
H.  Muksin Sugito, yang mengambil rumah di Seputihjaya, usai membaca doa,  secara khusus menyampaikan terimakasih kepada pimpinan perusahaan yang  telah memberikan kebijakasanaannya.
Divisi II Peringkat IV
Syukuran tutup tebang dan  giling ke-34 Divisi II berlangsung sederhana namun penuh makna.  Syukuran dihadiri Kadep Plantations Sutarto, Kadiv II Kridoyono, jajaran  staf dan karyawan.
Dalam sambutan, Kadiv II Kridoyono memaparkan hasil tanam yang telah dilakukan.  Pada musim tebang dan giling 34, Divisi II hanya mampu menghasilkan  produksi tebu sebesar 73,46 ton per hektare, meleset dari target yang  ditentukan sebesar 86,09 ton per hektare. 
Dari  tujuh divisi, Divisi II berada pada peringkat IV, di bawah Divisi V  yang berhasil bertengger di peringkat I. Kemudian menyusul Divisi IV di  peringkat II, Divisi I di peringkat III, Divisi VII di peringkat V,  Divisi VI di peringkat VI dan Divisi III di peringkat VII.
Lebih  lanjut Pak Krido menguraikan, TCH (Ton Cane per-Hektar – Ton Tebu –per  hektar) Divisi II tahun 2011 mengalami penurunan dari 84,98 ton pada  2010, menjadi 73,46 ton pada 2011. “Terjadi penurunan sebesar 11,52  ton,” katanya. Melihat kenyataan ini, orang nomor satu Divisi II  tersebut meminta para staf dan karyawan mencari solusi atas masalah  tersebut untuk memerbaiki TCH dan kualitas pada musim tebang tahun  depan.
Sementara dalam  sambutan, Kadep Plantations Sutarto menandaskan para karyawan jangan  larut dalam duka karena ke depan masih banyak kesempatan untuk berhasil.  Dia mengharap para karyawan meningkatkan irama kerja pada musim giling  tahun depan.
Peningkatan  etos kerja untuk meningkatkan hasil tanam dan mempertahankan kualitas  gula produksi GMP di level nasional. “Di mata nasional, kualitas gula  kita nomor satu. Ini harus dipertahankan pada tahun-tahun mendatang.”