10 Orang yang Berhasil Bertahan dari Kecelakaan Maut dan Ekstrim

@SurgaBerita - Kecelakaan bisa saja terjadi pada siapapun, namun mereka dapat bertahan hidup. Sungguh sebuah keajaiban. 10 Orang Dibawah ini sungguh beruntung Bisa selamat dari kejadian yang Mustahil . Berikut adalah 10 Orang yang Berhasil Bertahan dari Kecelakaan Maut dan Ekstrim , Check it out :


1. Vesva Vulovic : pramugari yang bertahan dari serangan teroris di atas 33.000 kaki.


Pada tanggal 26 Januari 1972, sebuah maskapai penerbangan Yugoslavia DC-9 berangkat dai Kopenhagen Beogard dengan 28 penumpan dan awak. Di ketinggian 33000 kaki, ditemukan sebuah bom di bagian kargo, dutanam oleh kelompok separatis Ustashe Kroasia dan meledak. Pesawat hancur dan jatuh di pegunungan. Dan yang menjadi kisah fenomenal sepanjang masa, pramugari Vulovic Vesna selamat dari ketinggian 33000 kaki dengan duduk di ekor pesawat.
Vulovic yang berusia 22 tahun bahkan tidak seharusnya ada di pesawat itu. Saat ia dalam sebuah wawancara, ia mengatakan itu adalah Vesna yang lain yang seharusnya ada di pesawat itu, tapi dia senang dan perasaan campur baur karena diijinkan untuk melakukan perjalanan pertamanya ke Denmark. Karena kejadian itu dia mengalami cidera dengan tengkorak yang retak dua kaki yang patah dan tiga patah tulang belakang yang salah satunya hancur membuatnya lumpuh dari pinggang hingga bawah.
Vulovic menghabiskan bebrapa bulan masuk dan kluar rumah sakit dan melakukan operasi yang memungkinkannya berjalan lagi. Ia menjadi selebriti ketika Guinness Book of World Records mengundangnya unutk sebbuah upacara di London dengan Paul McCartney. Dia tercatat sebagai oarang yang mampu bertahan dari jatuh tanpa parasut.


2. Frane Selak: Lolos dari sebuah kecelakaan kereta api yang tergelincir pintu pesawat yang terbuka, tabrakan bus, mobil yang terbakar api, 2 kecelakaan mobil lainnya, kemudian menangkan lotere jutaan Dollar.

Keberuntungan selalu ada disisinya atau sebaliknya untuk guru musik kroasia Frane Selak (lahir tahhun 1929), yang terkenal diseluruh dunia karena lolos dari banyak kecelakaan fatal. Yang pertama adalah pengalaman mati surinya karena kedinginan dimulai pada Januari 1962, ketika berada didalam kereta api menuju DuBovnik tiba-tiba kereta tergelincir ke dalam sungai yang dingin menewaskan 17 penumpang. Dia berhasil melarika diri dengan lengan yang patah, sedikit goresan dan memar. Setahun kemudian Selak terbang dari Zagreb ke Rijeka, ketika tiba2 angin bertiup dari cockpit pesawat, dan menerbangkan pintu pesawat, ia jatuh dari pesawat. Kecelakaan itu menewaskan 19 orang, tetapi Selak berunutng mendarat ditumpukan jerami dan bangun beberapa hari kemudian dirumah sakit dangn luka ringan. Pada tahun 1966 iua mengalami kecelakaan ketiganya saat bepergian didalam bis yang kecelakaan dan terjun kedalam sebuah sungai. Ada empat orang yang tewas. Yang mengherankan, Selak berhasil lolos lagi tanpa terluka. Pada tahun 1970, Selak mengemudi mobil ketika tiba2 mobilnya terbakar. Beruntungnya lagi aia berhasil meninggalkan mobil sebelum tangki bahan bakarnya meledak. Tiga tahun kemudian mobil Selak kembali terbakar, api yang tertiup dari ventilasi udara. Ini merupakan kecemasan yang palin hebat, ia kehilangan sebagian besar rambutnya. Pada tahun 1995, Selak berada di Zagreb ketika ia tertabrak bus, lagi2 tanpa meninggalkan apa2 kecuali luka ringan. Tahu berikutnya saat ia berkendara melalui jalan gunung, Selak menabrak pagar pembatas untuk menghindari sebuah truk yang mendekat dan mendarat di pohon dan mobilnya meledak 300 kaki dibawahnya.
Dalm peristiwa pergantian mengejutkan pada tahun 2003, Selak memenangkan jutaan dollar lotre kroasia.


3.Andes Survivors: Jatuh dari pegunungan Andes dan bertahan selama 72 hari.

Pada hari Jumat tanggal 13 Oktober 1972, sebuah angkatan udara uruguay terbang melintasi Andes membawa tin Rugby Stella Maris College dari Monteviseo, Uruguay untuk memainkan pertandingan di Santiago, Chili. Ketika peswat itu terbang melalui celah di pegungungan, pemantau udara di Santiago memberitahu pilot bahwa pesawat berada di atas Curico, Chili dan diijinkan unutk mendarat. Hal ini terbukti menjadi kesalahan yang fatal. Karena celah tertutup oleh awan, pilot harus mengandalkan waktu yang biasanya dibutuhkan untuk melintasi gunung. Namun mereka gagal meperhitungkan kuatnya arah angin yang pada akhirnya memperlambat pesawat dan meningkatkan waktu yang diperlukan untuk melintasi pegunungan. Akibatnya pembelokan dan penurunan pesawat yang terlalu cepat sebelum pesawat berhasil melintasi gunung.
Dua belas orang tewas dalam kecelakaan tersebut. Orang=orang yang selamat tidak hanya harus menahan lapar dan menghadapi pegunungan yang menakutkan tetapi juga suhu -30 derajat ketika malam hari. Mereka berthan hidup dengan cadangan makanan yang mereka miliki hingga mereka diselamatkantetapi mereka kehilangan harapan ketika mereka mendengar bahwa pencarian telah dihentika di radio. Putus asa dengan kurangnya makanan dan kelelahan fisik, mereka dipaksa untuk makan rekan mereka sendiri yang telah mati untuk terus hidup. Akhirnya setelah bosan dengan temperatur yang sangat rendah da n ancaman longsor serta sedih oleh kematian pasangan mereka dan prospek penyelamatan yang buruk, dua orang di antara mereka memutuskan untuk menyebrangi pegunungan unutk mncapai Chili. Pada tanggal 22 Desember 1972, setelah terisolasi 72 hari, dunia tahu bahwa ada 16 orang yang selamat di pegunungan Andes.


4. Anatoli Bugorski: Pria bertahan dari sebuah sinar eskalator partikel.

Sebagai seorang peneliti di Institut tinggi energi Fisika di Protvino, Bugorski bekerja dengan eskalator partikel terbesar di Soviet. Pada tanggal 13 Juli 1978, ia sedang memeriksa sebuah peralatan yang tidak berfungsi ketika kecelakaan terjadi karena gagalnya mekanisme keamanan. Ia sedang membungkuk di atas peralatan ketika ia melongokan kepala di bagian dimana sinar proton bersinar. Dilaporkan ia melihat sinar yang “terangnya seribu kali sinar matahari”, tapi tidak merasa sakit. Sinar diukur sekitar 200.000 rad ketika memasuki tengkoraknya, dan sekitar 300.00 rad ketika keluar setelah bertabrakan dengan bagian dalam kepalanya. Bagian kiri setengah wajah Bugorski membengkak dan membuatnya tidak bisa dikenali dan selama beberapa hari mulai mengelupas, meninggalkan bekas sinar proton yang telah membakar bagian wajahnya, tulang dan otak jaringan di bawahnya. Seperti yang diyakini bahwa sekitar 500-600 rad sudah cukup untuk membunuh seseorang, ia dibawa ke sebuah klinik di moskow dimana para dokter diharapkan bisa mengamati kematiannya. Namu Burgoski bertahan dan bahkan menyelesaikan pendidikan Ph.Dnya. Nyaris tidak ada kerusakan pada kemampuan intelekualnya, tetapi kelelahan kerja mental meningkat tajam. Ia benar2 kehilangan pendengaran di telingan kirinya dan dengungan yang tidak nyaman masih sering terasa. Wajah bagian kirinya membeku serta kerusakan saraf.


5. Roy Sullivan: Disambar petir sebanyak 7 kali.

Roy adalah seorang Virginia Forrest Rabger yang memiliki daya tarik luar biasa untuk petir atau lebih tepatnya petir mempunyai daya tarik terhadapnya. Selama 36 tahun karirnya sebagai ranger, ia tersambar petir sebanyak tujuh kali dan selamat setiap kali tersambar. Ketika mendapatkan sambaran petir ketujuh, ia mencatatkan dirinya dalam Guinness Book of World Records:
Pada tahun 1942, pertama kali tersambar petir mengenai kaki dan kukunya yang besar.
Pada tahun 1969, serangan kedua membuat alisnya terbakar dan membuatnya pingsan.
Padatahun 1970, dia tersambar petir lagi dan membuat bahunya terkoyak.
Pada tahun 1972, rambutnya terbakar dan merendam kepalanya untuk mendinginkannya.
Pada tahun 1973, petir kembali menyambar dengan merobek topinya dan membakar kepalanya dan melemparnya keluar dari truk dan merusak sepatu kirinya.
Pada tahun 1976, membuatnya cidera pada pergelangan kaki.
Pada tahun 1977, sambaran terakhir yang membawanya kerumah sakit denga dada dan perut terbakar.
Istrinya juga tersambar sekali ketika tiba2 sebuah petir menyambarnya saat ia dan suaminya sedang menjemur baju di halaman belakang. Pada tanggal 28 September 1983, Roy meninggal pada usia 71 tahun, dilaporkan tertembak oleh senapan shotgun yang tidak ada hubungannya dengan petir.


6. Joe Simpson: menaklukan Siula grande, jatuh 100 ke jurang es, merangkak selama 3 hari.

Joe Simpson dan Simon Yates adalah orang pertama yang berhasil mendaki puncak Siula Grande, di pegunungan Andes, Peru. Bencana terjadi dalam perjalanan turun dan Yates terpaksa membiarkan Simpson yang terluka parah jatuh 100 kaki ke jurang es. Simpson selamat dari jatuh dan menghabiskan waktu tiga hari untuk merangkak kembali ke kemah utama.


7. Truman Duncan: Terbelah dua oleh kereta api.

Petugas kereta api Truman Duncan jatuh di depan kereta yang bergerak. Dia tergilas di bawah dan terpotong dua. Meskipun kehilangan kedua kaki dan ginjalnya, Duncan selamat selama 45 menit, krmudian bertahan dengan melakukan 23 operasi.


8. Aron Ralston: Diamputasi lengan bawah bagian kanan agar dapat bertahan hidup di pegunungan.

Pada Mei 2003, Aron Ralstn ketika sedang dalam perjalanan canyoneering Blu Yohanes Canyon, sebuah batu jatuh dan menghimpit lengan kanannya dan menghancurkan lengannya. Setelah mencoba selama lima hari mengangkat dan memecahkan batu, keputusan membuatnya mengukir namanya, tanggal lahir dan tanggal kematian di batu tersebut, meminum air seni sendiri karena kekurangan air dan merekam video selamat tinggal kepada keluarganya. Akhirnya setelah mengalami dehidrasi dan mengigau, ia memutuskan untuk membungkukkan lengannya melawan desakan batu dan memathkan tulang radius dan ulna. Menggunkakn pisau tumpul pada alat multiuse, ia memotong jaringan yang lunak disekitar lengan yang patah. Ia kemudian menggunakan tang untuk memotong bagina tendon yang keras. Setelah Ralston diselamatkan, lengannya diambil oleh otoritas taman dan dipindahkan dari bawah batu. Dikremasi dan sdiberikan kepada Ralston. Ia kembali ke batu tersebut dan menaburkan abu disana.


9. Robert Evans: Selamat setelah ditabrak oleh mobil dan kereta api sejam kemudian
“Dia dua kali naik ambulans tadi malam” kata polisi. “

Ini adalah sebuah keganjilan yang ekstrem bahwa seseorang tertabrak mobil dan kereta api pada malam yang sama. Saya tidak dapat membayangkan bahwa ini belum pernah terjadi sebelumnya.” Di suatu pagi bulan September 2008, seorang tunawisma berusia 46 tahun, Robert Evans ditbark lari oleh sebuah mobil dan ketika berjalan dari rumah sakit ke perkemahan, ia terlempar dari jembatan kereta api yang sempit ke dalam sungai oleh kereta api, selamat dari nkecelakaan kedua dalam tujuh jam. Polisi mengatakan bahwa Evans ditabrak oleh tangga kereta api yang terletak di samping kereta. Jembatan kereta api itu hanya cukup untuk menampung rel kereta api dan tidak untuk para pejalan kaki atau lalu lintas lainnya.


10. Mauro Prosperi: Bertahan 9 hari di Gurun Sahara.

Prospei, seorang pelari marathon des Sables pada tahun 1994 di maroko. Setelah melewati 6 hari dan jarak 233 kilometer badai padang pasir menyebabkan Prosperi kehilangan jalan. Akhirnya ia bingung dan belari ke arah yang salah, akhirnya berjalan beberapa raus kilometer ke Aljazair. Setelah 36 jam ia kehabisan makanan dan air. Dia bertahan hidup dengan meminum air seni sendiri dan memakan kelelawar yang tinggal disebuah masjid yang telah ditinggalkan dan kadang2 ular yang ditemukan di padang pasir. Tidak ingin mati di padang pasir, ia mencoba bunuh diri di masjid dengan mengoorok pergelangan tangannya denga pisau kecil yang dimilikinya. Usahanya gagal karena kekurangan air yang menyebabkan darahnya menebal dan brgumpal sebelum dia sempat mati.
Setelah 9 hari sendirian di padang pasir, ia ditemukan oleh keluarga nomaden dan dibawa ke sebuah kamp militer Aljazair dan dari sana dibawa ke rumah sakit. Dia telah terseat 186 mil dari rute marathonnya, dan dlaporkna telah kehilngan berat badan sekitar 30-40 pon.

Sumber:  indoforum.org 
◄ Newer Post Older Post ►