Ketajaman analisa hitler tentang Yahudi menjadi sesuatu yang patut dijadikan pelajaran. Ucapannya yang bermakna saat itu, terbuka dikemudian hari. Walaupun benar atau tidaknya ucapan itu masih menjadi perdebatan tapi jelas ungkapan itu menggambarkan ketajaman analisanya.
Perhatikan sebuah ungkapan yang konon dilontarkan pentolan Nazi,Adolf Hitler berikut. "Ich konnte all die Juden in dieser Welt zu zerstoren, aber ich lasse ein wenig drehte-on, so knnen sie herausfinden, warum ich sie getotet"
"Bisa saja saya musnahkan semua Yahudi di dunia ini, tapi saya sisakan sedikit yang hidup, agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa saya membunuh mereka."
Dengan ucapannya itu seolah-olah menggambarkan betapa berbahaya dan dahsyatnya bangsa yang ditakdirkan paling pandai dimuka bumi itu.
Ungkapan itu bukan hanya ramai diperbincangkan di berbagai jejaring sosial tetapi sudah menjadi bahan diskusi menarik yang patut diacungi jempol. Konon, ucapan yang dilontarkannya itulah yang dijadikan acuan bagi tentara Nazi untuk melakukan "pembersihan total" kaum Yahudi di Eropa. Inilah yang belum dapat ditangkap oleh para pemimpin dunia saat ini.
Namun terlepas benar atau tidaknya ungkapan itu, setidaknya kini semua manusia dapat melihat dengan jelas bagaimana aksi brutal bangsa Yahudi. Mulai dari pencaplokan tanah Palestina sejak tahun 1965 hingga pembantaian penduduk sipil di Jalur Gaza dan sekitarnya.
Kebrutalannya yang teranyar dipertontonkan oleh bangsa terlaknat Israel saat menyerang konvoi kapal relawan kemanusiaan yang akan masuk ke Jalur Gaza pada 31 Mei silam.
Israel merupakan Negara yang paling banyak mengabaikan resolusi DK PBB. Jumlah resolusi yang diabaikan oleh Israel mencapai 69 buah. Bayangkan seandainya satu Negara Islam mengabaikan 1 resolusi PBB, apa yang akan dilakukan oleh Amerika?
Anda bahkan sulit untuk percaya jika Amerika mengalokasikan 5 milyar US $ dari penghasilan pajaknya setiap tahunnya untuk menyumbang Israel? bantuan perang tambahan sebesar 4 milyar US$ dari Amerika yang terdiri dari pesawat tempur F 16, Apache dan Blackhawk.
Perhatikan sebuah ungkapan yang konon dilontarkan pentolan Nazi,Adolf Hitler berikut. "Ich konnte all die Juden in dieser Welt zu zerstoren, aber ich lasse ein wenig drehte-on, so knnen sie herausfinden, warum ich sie getotet"
"Bisa saja saya musnahkan semua Yahudi di dunia ini, tapi saya sisakan sedikit yang hidup, agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa saya membunuh mereka."
Dengan ucapannya itu seolah-olah menggambarkan betapa berbahaya dan dahsyatnya bangsa yang ditakdirkan paling pandai dimuka bumi itu.
Ungkapan itu bukan hanya ramai diperbincangkan di berbagai jejaring sosial tetapi sudah menjadi bahan diskusi menarik yang patut diacungi jempol. Konon, ucapan yang dilontarkannya itulah yang dijadikan acuan bagi tentara Nazi untuk melakukan "pembersihan total" kaum Yahudi di Eropa. Inilah yang belum dapat ditangkap oleh para pemimpin dunia saat ini.
Namun terlepas benar atau tidaknya ungkapan itu, setidaknya kini semua manusia dapat melihat dengan jelas bagaimana aksi brutal bangsa Yahudi. Mulai dari pencaplokan tanah Palestina sejak tahun 1965 hingga pembantaian penduduk sipil di Jalur Gaza dan sekitarnya.
Kebrutalannya yang teranyar dipertontonkan oleh bangsa terlaknat Israel saat menyerang konvoi kapal relawan kemanusiaan yang akan masuk ke Jalur Gaza pada 31 Mei silam.
Israel merupakan Negara yang paling banyak mengabaikan resolusi DK PBB. Jumlah resolusi yang diabaikan oleh Israel mencapai 69 buah. Bayangkan seandainya satu Negara Islam mengabaikan 1 resolusi PBB, apa yang akan dilakukan oleh Amerika?
Anda bahkan sulit untuk percaya jika Amerika mengalokasikan 5 milyar US $ dari penghasilan pajaknya setiap tahunnya untuk menyumbang Israel? bantuan perang tambahan sebesar 4 milyar US$ dari Amerika yang terdiri dari pesawat tempur F 16, Apache dan Blackhawk.