Tapi terkadang, tujuan upacara sedikit melenceng dari tujuan utamanya bagi para murid dan guru, sebagai contoh akan dijelaskan di bawah ini:
PARA MURID
1. Ajang untuk saling bercerita tentang kegiatan yang mereka lakukan pada malam minggu.
Bila murid cowok bercerita tentang "cewek yang mereka ajak pergi malam kemaren", para murid cewek bercerita tentang "apa yang menimpa mereka pada malam minggu kemaren". Mungkin ada beberapa yang masih mendiskusikan tugas-tugas dan pelajaran-pelajaran, tapi karena kurang menarik, ane malas untuk membahasnya.
2. Tempat untuk berdiskusi nongkrong sepulang sekolah.
Bisa nomat (nonton hemat), nongkrong di alun2 kota, jalan-jalan, ato sekedar jongkok di trotoar. Biasanya mereka mendiskusikan tentang siapa aja yang mau ikut, pake kendaraan apa, motornya cukup ato enggak, dll..
3. Saat yang tepat untuk memamerkan atribut yang mereka pakai.
Karena disaat ini seluruh angkatan bertemu, maka disinilah saat yang tepat untuk memamerkan atribut-atribut mereka, antara lain: Sepatu baru nitip ama kerabat di Singapore, ikat rambut yang lebih mirip umbul-umbul, potongan rambut baru, gelang yang seabrek, jaket baru yang sengaja dipakai walau keringat mengucur.
PARA GURU
1. Tempat meminta dana kepada murid-murid
Seperti: Tambahan dana untuk gedung, fasilitas sekolah, yang entah dananya benar dipakai untuk keperluan tersebut, atau untuk menambah aksesori kendaraan pribadinya, biasanya motor.
2. Untuk bersenda gurau bersama rekan-rekan guru yang lain.
Kadang terlihat dari kejauhan, 3 orang guru atau lebih sedang tertawa-tertawa kecil walau pembina upacara sedang memberikan amanat upacara.
3. Untuk melecehkan murid yang berkelakuan buruk pada minggu kemarin, di depan 3 angkatan.
Tidak ada cara yang lebih baik dari mengisengi orang yang mereka kurang sukai. dengan membuat mereka malu di depan orang banyak.
4. Saat yang tepat untuk razia (rambut dan seragam murid)
Biasanya salah satu guru terlihat mengitari barisan- barisan murid, terkadang membawa penggaris kayu. Disaat itu pula murid2 was-was, dan terlihat beberapa murid mengkamuflasekan rambut gondrongnya dengan melipat rambut mereka ke topi. Biasanya waktu upacara senin pagi merupakan waktu yang sangat tepat.
HAL-HAL YANG DIHARAPKAN MURID PADA WAKTU UPACARA
1. Pembina upacara menyampaikan amanatnya dengan waktu yang sangat lama, sehingga waktu untuk jam pelajaran pertama (yang biasanya kurang disukai murid-murid) terpakai oleh upacara, hal ini juga terkadang mengakibatkan ulangan ditunda (karena waktunya kurang).
2. Pembina upacara menyampaikan amanat hanya sebentar, sehingga upacara cepat selesai. Sisa waktu yang sedikit tersebut biasanya dimanfaatkan para murid untuk membeli jajanan ringan di kantin.
3. Hujan. Upacara bubar, waktu sisa untuk jajan semakin banyak. Waktu ini kadang juga dipakai untuk mengisi LKS (lembar kerja siswa) ataupun "belajar buat ulangan".
4. Bendera Terbalik. Hal ini merupakan "Bonus Hiburan" bagi para murid.
Dalam beberapa tahun ini chart lagu-lagu nasional kita mudah berubah-ubah. dapat kita lihat Ibu Kita Kartini turun satu peringkat dari tahun sebelumnya, dan yang baru masuk chart yaitu Indonesia Tetap Merdeka, dan Indonesia Raya masih memimpin di peringkat pertama selama 50 tahun terakhir ini.
1. Indonesia Raya
2. Padamu Negeri
3. Maju Tak Gentar
4. Garuda Pancasila
5. Hari Merdeka
6. Dari Sabang Sampai Merauke
7. Halo-halo Bandung
8. Berkibarlah Benderaku
9. Indonesia Tetap Merdeka
10. Ibu Kita Kartini
Sumber :
kask.us