@SurgaBerita - Hingga 100 tahun berlalu, penyebab tenggelamnya kapal pesiar mewah Titanic Minggu 14 April 1912, masih diselimuti misteri. Benar, bahwa bahtera paling mewah di zamannya ini karam karena menabrak gunung es.
Namun, apa pemicunya, sampai kini belum diketahui. Sejumlah spekulasi yang beredar menyebut, kapal berlayar terlalu cepat, faktor kelalaian manusia, supermoon, hingga hal yang mistis: kutukan mumi.
Dugaan baru kini muncul, menuding kaptel kapal, Edward Smith, sebagai pihak yang bertanggung jawab. Ia diduga mabuk di bar sesaat sebelum Titanic kandas.
Adalah dalam secarik surat yang ditulis Emily Richards, seorang penumpang yang jadi korban selamat yang menguak dugaan itu. Lembaran kertas itu dikirimkan kepada ibu mertuanya.
Namun, apa pemicunya, sampai kini belum diketahui. Sejumlah spekulasi yang beredar menyebut, kapal berlayar terlalu cepat, faktor kelalaian manusia, supermoon, hingga hal yang mistis: kutukan mumi.
Dugaan baru kini muncul, menuding kaptel kapal, Edward Smith, sebagai pihak yang bertanggung jawab. Ia diduga mabuk di bar sesaat sebelum Titanic kandas.
Adalah dalam secarik surat yang ditulis Emily Richards, seorang penumpang yang jadi korban selamat yang menguak dugaan itu. Lembaran kertas itu dikirimkan kepada ibu mertuanya.
Surat yang kini dilelang seharga 20 ribu poundsterling (Rp287 juta) tersebut ditulis di atas kapal Carpathia yang menjemput para korban selamat, dua hari setelah musibah.
"Kapal menabrak gunung es pada Minggu malam pukul 11. Kapten sedang minum-minum di bar dan menyuruh orang lain untuk mengendalikan kapal. Ini kesalahannya," tulis Richards, seperti dimuat Daily Mail.
Surat itu, bersama surat kedua yang ditulis Richards setibanya di rumahnya di New York, ikut menjadi sorotan menyambut 100 tahun tragedi Titanic pada 1912. Richards saat itu berada di atas Titanic bersama dua putranya William dan Sibley, adiknya George dan Nellie, serta ibunya Elizabeth.
Saat Titanic menabrak gunung es sekitar pukul 22.20 pada 14 April 2012, rombongan Richards berhasil diselamatkan menggunakan sekoci. George menjadi satu-satunya korban tewas karena tetap berada di kapal.
Menurut Andrew Aldridge, si pelelang, kondisi kejiwaan Richards diperkirakan sedang guncang saat menulis surat karena orang yang dicintainya turut tewas dalam musibah.
"Kapal menabrak gunung es pada Minggu malam pukul 11. Kapten sedang minum-minum di bar dan menyuruh orang lain untuk mengendalikan kapal. Ini kesalahannya," tulis Richards, seperti dimuat Daily Mail.
Surat itu, bersama surat kedua yang ditulis Richards setibanya di rumahnya di New York, ikut menjadi sorotan menyambut 100 tahun tragedi Titanic pada 1912. Richards saat itu berada di atas Titanic bersama dua putranya William dan Sibley, adiknya George dan Nellie, serta ibunya Elizabeth.
Saat Titanic menabrak gunung es sekitar pukul 22.20 pada 14 April 2012, rombongan Richards berhasil diselamatkan menggunakan sekoci. George menjadi satu-satunya korban tewas karena tetap berada di kapal.
Menurut Andrew Aldridge, si pelelang, kondisi kejiwaan Richards diperkirakan sedang guncang saat menulis surat karena orang yang dicintainya turut tewas dalam musibah.
"Selain itu, tidak ada saksi mata lain yang menyaksikan kapten minum-minum di bar. Jadi, keterangannya tidak konsisten dengan keterangan puluhan penumpang lain," kata Aldridge, mengomentari surat yang akan dilelang pada akhir bulan ini.
Namun, ia tidak memungkiri bahwa klaim Richards yang cukup kontroversial memberi wawasan baru tentang aktivitas yang terjadi di detik-detik terakhir Titanic. Apalagi, klaimnya bertentangan dengan citra Smith yang selama ini dielu-elukan sebagai pahlawan karena memilih ikut tenggelam bersama kapalnya.
Menurut Una Reilly, seorang pakar Titanic, ini adalah pertama kalinya muncul klaim bahwa Kapten Smith mabuk di malam terjadinya musibah. Dia heran karena Richards tidak menyebutkan klaim ini dalam wawancara atau penyidikan.
"Anda tidak dapat memungkiri fakta bahwa Richards ada di sana. Namun, saya rasa keterangannya bahwa Kapten Smith minum-minum tidak dapat diverifikasi," ujarnya. "Bahkan ada patung Smith didirikan di kampung halamannya di Lichfield, Staffordshire. Jika memang ada karakternya yang jelek, saya rasa hal itu tidak akan terjadi. Lagipula, saya tidak dapat membayangkan dia akan minum-minum dengan penumpang." (art)
sumber : VIVAnews
Namun, ia tidak memungkiri bahwa klaim Richards yang cukup kontroversial memberi wawasan baru tentang aktivitas yang terjadi di detik-detik terakhir Titanic. Apalagi, klaimnya bertentangan dengan citra Smith yang selama ini dielu-elukan sebagai pahlawan karena memilih ikut tenggelam bersama kapalnya.
Menurut Una Reilly, seorang pakar Titanic, ini adalah pertama kalinya muncul klaim bahwa Kapten Smith mabuk di malam terjadinya musibah. Dia heran karena Richards tidak menyebutkan klaim ini dalam wawancara atau penyidikan.
"Anda tidak dapat memungkiri fakta bahwa Richards ada di sana. Namun, saya rasa keterangannya bahwa Kapten Smith minum-minum tidak dapat diverifikasi," ujarnya. "Bahkan ada patung Smith didirikan di kampung halamannya di Lichfield, Staffordshire. Jika memang ada karakternya yang jelek, saya rasa hal itu tidak akan terjadi. Lagipula, saya tidak dapat membayangkan dia akan minum-minum dengan penumpang." (art)