@SurgaBerita - Superman ternyata tidak hanya ada di film-film Hollywood. Ibukota Peru, Lima, juga memilki seorang "Superman". Meskipun tidak pernah melakukan aksi berbahaya untuk memberantas kejahatan, Superman yang satu ini bisa muncul di mana saja di Lima.
Avelino Chavez mengenakan kostum Superman setiap hari selama 15 tahun. Chavez bisa muncul dimanapun dia dibutuhkan. Bisa di pesta pernikahan orang-orang penting, acara partai politik, atau menjadi bintang iklan sebuah biro perjalanan.
Dari pekerjaannya sebagai Superman itu, Chavez berpenghasilan hingga 160 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 juta sebulan. Bukan jumlah yang besar memang. Namun dia sangat menikmati pekerjaannya itu. Tak jelas apa yang dilakukannya.
"Halo, Superman!" sapa orang-orang yang ditemuinya di jalan.
"Halo, Superamigo!" balasnya ramah sambil melambaikan tangan.
Sebelum "berseragam" merah dan biru itu, Chavez pernah melakoni bermacam-macam pekerjaan. Dia pernah menjadi matador, perajin, ataupun petugas keamanan di rumah bordil.
"Saya kehilangan pekerjaan, tapi saya sadar saya bisa menjadi Superman," ujarnya tanpa menjelaskan alasannya memutuskan berkostum karakter komik ciptaan DC Comics itu.
"Saya lalu pergi ke toko dan membeli kaos biru dan sepupu saya yang tukang jahit membuatkan jubah merah, sepatu boot, ikat pinggang, dan celana ketat merah ini," kenang lelaki 52 tahun itu.
Sejak itu dia memang tidak pernah tidak bekerja.
Sepuluh tahun lalu, sebuah partai politik meminangnya untuk mencalonkan diri sebagai anggota Kongres. Dia bersedia, tapi dia gagal.
Chavez mengatakan, dia berusaha "menjaga ketertiban kota", tanpa membeberkan cara melakukannya. Pada tahun 2002, akunya, dia berhasil mengembalikan satu tas perempuan yang digondol pencuri.
Berkostum tokoh tampaknya bukan hal baru baginya. Ketika masih muda Chavez kadang-kadang berdandan sebagai Carlos Gardel, seorang penyanyi Argentina. Atau mengenakan baret yang membuatnya merasa seperti toko revolusioner Ernesto "Che" Guevara.
Chavez hidup sendiri di sebuah apartemen sewaan di kawasan miskin di pusat kota Lima.
Avelino Chavez mengenakan kostum Superman setiap hari selama 15 tahun. Chavez bisa muncul dimanapun dia dibutuhkan. Bisa di pesta pernikahan orang-orang penting, acara partai politik, atau menjadi bintang iklan sebuah biro perjalanan.
Dari pekerjaannya sebagai Superman itu, Chavez berpenghasilan hingga 160 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 juta sebulan. Bukan jumlah yang besar memang. Namun dia sangat menikmati pekerjaannya itu. Tak jelas apa yang dilakukannya.
"Halo, Superman!" sapa orang-orang yang ditemuinya di jalan.
"Halo, Superamigo!" balasnya ramah sambil melambaikan tangan.
Sebelum "berseragam" merah dan biru itu, Chavez pernah melakoni bermacam-macam pekerjaan. Dia pernah menjadi matador, perajin, ataupun petugas keamanan di rumah bordil.
"Saya kehilangan pekerjaan, tapi saya sadar saya bisa menjadi Superman," ujarnya tanpa menjelaskan alasannya memutuskan berkostum karakter komik ciptaan DC Comics itu.
"Saya lalu pergi ke toko dan membeli kaos biru dan sepupu saya yang tukang jahit membuatkan jubah merah, sepatu boot, ikat pinggang, dan celana ketat merah ini," kenang lelaki 52 tahun itu.
Sejak itu dia memang tidak pernah tidak bekerja.
Sepuluh tahun lalu, sebuah partai politik meminangnya untuk mencalonkan diri sebagai anggota Kongres. Dia bersedia, tapi dia gagal.
Chavez mengatakan, dia berusaha "menjaga ketertiban kota", tanpa membeberkan cara melakukannya. Pada tahun 2002, akunya, dia berhasil mengembalikan satu tas perempuan yang digondol pencuri.
Berkostum tokoh tampaknya bukan hal baru baginya. Ketika masih muda Chavez kadang-kadang berdandan sebagai Carlos Gardel, seorang penyanyi Argentina. Atau mengenakan baret yang membuatnya merasa seperti toko revolusioner Ernesto "Che" Guevara.
Chavez hidup sendiri di sebuah apartemen sewaan di kawasan miskin di pusat kota Lima.
sumber : KOMPAS.com