Pada suatu hari di hutan, monyet menemukan sepotong kue. Ia mengagumi kue itu, mencium-cium aromanya yang sedap. Ia sudah hampir menggigit kue itu, ketika mendengar namanya dipanggil. Ternyata kancil memanggilnya di bawah pohon.
“Kamu memanggilku. Cil?” tanya monyet sambil menghampiri kancil.
“Kamu punya kue ya, Nyet? Bagi aku ya? Sedikit saja” kata kancil memohon.
“Ini, ambillah separuh,” kata monyet.
“Aku yang potong ya?” kata kancil.
Monyet memberikan kue kepada kancil yang segera memotongnya menjadi dua dan memberikan bagian yang lebih besar kepada monyet.
“Lho, Nyet, kok bagianmu lebih besar? Sini, biar kusamakan,” kata kancil.
Kancil lalu memakan sedikit kue milik monyet.
“Sudah sama, kan?” tanyanya.
“Belum, punyaku masih lebih besar,” jawab monyet
Begitulah seterusnya, kancil memakan sedikit kue yang lebih besar sehingga kue yang satunya menjadi lebih besar, lalu makan lagi dari kue yang lebih besar itu... hingga semua kue dimakannya.