Aksi Selebriti, Dipukul orang tak dikenal membuat Dimas Andrean Hardy lebih hati-hati saat berpergian ke luar rumah. Setelah mengetahui bahwa pemukulan terhadapnya dilakukan oleh oknum preman, dia pun menyayangkan kepolisian yang tidak menindak tegas kejadian tersebut.
Meski pelaku sudah meringkuk dalam jeruji besi sampai kasusnya diusut, Dimas dan istri ingin ada ketegasan terhadap kasusnya.
"Dimas dipukul di jalan umum, di depan rumah besar yang isinya orang-orang kulit hitam dan seram. Yang mukul itu orang Flores. Kata warga sekitar memang tidak ada yang berani melewati jalan yang kami lalui. Polisi juga bilang itu tempatnya preman-preman dan sudah lama menjadi incaran polisi," kata Novi, istri Dimas, saat dihubungi lewat saluran telepon dengan KapanLagi.com®, Selasa (30/10)
Kemudian Novi menceritakan informasi yang didapat langsung dari Kasat Reskrim Tanjung Duren yang menyebutkan ada sekitar 60 orang preman di dalam rumah tepat di depan jalan Tanjung Barat I. Mendengar informasi yang didapat dari kepolisian, Dimas dan Novi merasa kecewa dengan karena tidak ada langkah tegas untuk premanisme.
"Saya dan Dimas bingung, polisi sudah tau di sana sarangnya preman dan meresahkan warga, tapi kenapa tidak ditindak? Kenapa malah takut? Denger-denger sih rumah tersebut di-backing sama salah satu preman yang punya nama di Jakarta," ungkap Novi bercerita.
Atas kasus yang menimpanya, Dimas menjadikannya sebagai pelajaran, dan meminta segala tindak premanisme harus dimusnahkan dalam sosialita masyarakat. "Saya dan suami maunya sih, kalau bisa preman-preman di manapun tidak ada, karena meresahkan warga," tandas Novi.(kpl/amr/rea/rth)
Sumber: kapanlagi.com
Meski pelaku sudah meringkuk dalam jeruji besi sampai kasusnya diusut, Dimas dan istri ingin ada ketegasan terhadap kasusnya.
"Dimas dipukul di jalan umum, di depan rumah besar yang isinya orang-orang kulit hitam dan seram. Yang mukul itu orang Flores. Kata warga sekitar memang tidak ada yang berani melewati jalan yang kami lalui. Polisi juga bilang itu tempatnya preman-preman dan sudah lama menjadi incaran polisi," kata Novi, istri Dimas, saat dihubungi lewat saluran telepon dengan KapanLagi.com®, Selasa (30/10)
Kemudian Novi menceritakan informasi yang didapat langsung dari Kasat Reskrim Tanjung Duren yang menyebutkan ada sekitar 60 orang preman di dalam rumah tepat di depan jalan Tanjung Barat I. Mendengar informasi yang didapat dari kepolisian, Dimas dan Novi merasa kecewa dengan karena tidak ada langkah tegas untuk premanisme.
"Saya dan Dimas bingung, polisi sudah tau di sana sarangnya preman dan meresahkan warga, tapi kenapa tidak ditindak? Kenapa malah takut? Denger-denger sih rumah tersebut di-backing sama salah satu preman yang punya nama di Jakarta," ungkap Novi bercerita.
Atas kasus yang menimpanya, Dimas menjadikannya sebagai pelajaran, dan meminta segala tindak premanisme harus dimusnahkan dalam sosialita masyarakat. "Saya dan suami maunya sih, kalau bisa preman-preman di manapun tidak ada, karena meresahkan warga," tandas Novi.(kpl/amr/rea/rth)
Sumber: kapanlagi.com