Proyek Konversi BBM ke Gas Terancam Gagal?

Rencana pembangunan 33 stasiun pengisian bahan bakar gas dan pengadaan 14.000 converter kit terancam sulit terealisasi. Penyebabnya, anggaran program tersebut dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2012 sebesar Rp1,8 triliun tidak dilakukan berdasarkan tahun jamak atau multiyears.

Mobil berbahan bakar gas karya UGM
Mobil berbahan bakar gas karya UGM (VIVAnews/Juna Sanbawa)

Hal itu diungkapkan Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Evita Legowo, di Jakarta, Senin, 5 November 2012. Menurut dia, anggaran proyek SPBG dan converter kit harus diubah menjadi tahun jamak, mengingat tahun 2012 akan berakhir dalam dua bulan mendatang.

"Saya usahakan, kemungkinan multiyears dengan perubahan perpres. Karena, kan susunan perpres dari ESDM cuma sampai 2012 untuk converter kit," kata Evita.

Dalam waktu dekat, Evita akan berbicara dengan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo untuk mengubah perpres atau memperpanjang anggaran menjadi tahun jamak.


Dia menjelaskan, Kementerian Keuangan merasa keberatan jika skema program tersebut diubah menjadi tahun jamak. Namun, Kementerian ESDM akan tetap memperjuangkan hal tersebut.

Dalam perpres tersebut, tugas proyek converter kit oleh Kementerian ESDM hanya akan berakhir pada 2012. Selanjutnya, proyek pengadaan alat pengubah konsumsi bahan bakar itu akan dialihkan ke Kementerian Perindustrian.

Kementerian ESDM optimistis pembangunan 33 unit SPBG dapat segera direalisasikan pada 2013. Walaupun, diakui saat ini masih terhambat pada soal anggaran.

"Kalau saya melihatnya masih dimungkinkan, pokoknya saya tidak putus asa," katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini, menjelaskan, Kementerian ESDM telah mengusulkan pengubahan anggaran SPBG dan converter kit menjadi tahun jamak, namun belum disetujui. Padahal, tahun 2012 sudah akan berakhir dan saat ini proyek SPBG serta converter kit baru masuk tahap tender.

"Tapi, sampai sekarang usulan Kementerian ESDM belum ada keputusan," ujarnya, beberapa waktu lalu.



Sumber : Viva
◄ Newer Post Older Post ►