Palestine Chronicle
....Kini, ketika Nasrallah tampaknya siap untuk memimpin kemungkinan sebuah koalisi mayoritas baru di Parlemen Lebanon, arus tanpa henti dari tuduhan dan ancaman telah berubah menjadi sebuah air bah – dimana negara-negara Arab, media Arab, dan pejabat-pejabat penuntutan berada di front terdepan dalam upaya mencap Nasrallah sebagai musuh publik Nomor Satu.
Alasan utamanya, jelas, adalah bahwa Nasrallah dan Hizbullah mampu menimpakan serangkaian kemunduran yang signifikan terhadap kepentingan AS dan khususnya Israel: penarikan mundur Israel Defense Forces (IDF) yang memalukan dari Selatan Lebanon di Mei 2000, kegagalan pemerintah Bush untuk menaklukkan Hizbullah dan Syria dalam sekali tepuk menyusul pembunuhan PM Lebanon Rafik Hariri pada 2005, dan tentu saja, perang Juli 2006 yang didorong secara penuh hasrat oleh AS.
Namun Nasrallah juga menjadi objek fokus dan kecemasan khusus karena, tidak seperti banyak para Islamis lainnya, dia sukses menancapkan sebagian besar prestisenya pada penampilan yang konsisten kepada rasionalitas dalam semua pertempuran penting demi memenangkan "hati dan pikiran".
Sungguh, ketika rakyat Lebanon pergi ke bilik suara, mereka sangat mungkin akan memilih koalisi yang dipimpin Hizbullah dan sekutu-sekutu Kristennya dalam Free Patriotic Movement untuk memimpin negara itu ke depan, alih-alih partai-partai yang benar-benar mendefinisikan diri mereka sebagai "moderat" pro-AS....