@SurgaBerita - Ini Alasan Tentara Larang Wartawan Memotret Pesawat Jatuh - Pesawat tempur mendarat di landasan pacu Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar, Senin (25/4). Empat pesawat tempur jenis Hawk 100/200 milik TNI AU, melakukan latihan pertahanan udara di wilayah Aceh meliputi pantai barat, selatan, dan timur yang dimulai sejak 21 hingga 29 April 2011.
PEKANBARU, KOMPAS.com — Hingga Selasa (16/10/2012) siang, puluhan wartawan yang ingin mengambil gambar pesawat tempur yang jatuh di Riau masih dibatasi.
Tentara menjaga ketat akses ke lokasi, sementara warga yang ingin tahu tampak berkerumun di sekitar lokasi jatuhnya pesawat.
Sebelumnya, beberapa wartawan yang mencoba menerobos masuk untuk mengambil gambar pesawat jatuh dilarang, bahkan dipukul oknum anggota TNI.
"Kenapa kalian liput derita kami," kata seorang petugas saat memukul beberapa wartawan.
Setidaknya ada tiga wartawan yang terkena pukulan. Mereka adalah wartawan TVOne yang dipukul dan kameranya disita. Demikian juga dengan Didik dan Rian, fotografer harian Riau Pos dan LKBN Antara. Selain dipukul, kamera keduanya juga disita.
Tidak hanya wartawan yang mengalami tindak kekerasan. Dua mahasiswa Universitas Islam Riau yang mencoba mengambil foto dengan kamera telepon genggam juga ditinju tentara hingga bibir salah seorang dari keduanya pecah.
Pesawat jenis Hawk 200 milik TNI AU jatuh di kawasan Pasir Putih, Pandau, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa sekitar pukul 09.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Pilot pesawat, Letda Reza Yori Prasetio, selamat setelah keluar dengan kursi lontar dan jatuh di area kolam sekitar permukiman sebelum pesawat jatuh.