KOTABUMI (Berita Nasional) : Berita anggota TNI menyerang markas polisi,itu sudah biasa. Tapi, kalau belasan oknum anggota polisi menyerang pos polisi pamong praja, ini jarang terjadi. Kasus ini terjadi di Kotabumi, Lampung Utara, Senin malam (8/10) sekitar pukul 23.00 WIB.
Belasan oknum anggota penegak hukum menyerbu pos Pol PP di Pemkab Lampung Utara. Akibatnya seorang polisi berpangkat bripda kena tusuk sangkur, dan satu anggota Pol PP babak belur.
Belasan oknum anggota penegak hukum menyerbu pos Pol PP di Pemkab Lampung Utara. Akibatnya seorang polisi berpangkat bripda kena tusuk sangkur, dan satu anggota Pol PP babak belur.
Anggota polisi yang terluka dalam peristiwa memalukan itu adalah Bripda Reza. Ia kena tusuk sangkur di perut bagian kiri. Sampai hari Selasa (9/10), Resa masih terbaring di RSUAM Bandar Lampung. Sedangkan anggota Pol PP yang babak belur adalah Devi. Ia dirawat di RSU Ryacudu Kotabumi.
Peristiwa itu diduga dipicu keributan antara beberapa anggota polisi dan Satpol PP siang hari sebelumnya di Pemkab setempat. Keributan itu terjadi karena kesalahpahaman saat mereka mengatur antrean pemberian tali asih dari Pemkab kepada sejumlah elemen masyarakat.
Hari itu Pemkab Lampung Utara memberikan tali kasih kepada sejumlah elemen masyarakat setempat di aula Pemkab. Kegiatan itu dikawal aparat Satpol PP dan Polres Lampura. Saat itulah terjadi kesalahpahaman antar oknum berseragam itu. Dua anggota Polres Bripda Mark David dan Bripda Edo Miko A mengaku kena pukul sekelompok anggota Pol PP.
Sejumlah rekan Mark dan Edo yang berada di lokasi tidak terima atas perlakuan sejumlah oknum Satpol PP itu, sehingga terjadi cekcok mulut antaraparat. Mengatahui hal itu, pimpinan kedua belah pihak langsung mendamaikan, sehingga masalah tersebut dianggap selesai.
Diduga karena masih kecewa dan tidak terima atas kejadian siang itu, malam harinya, sekitar pukul 23.00, puluhan oknum anggota Polres Lampung Utara yang rata-rata berpangkat bripda berpakaian preman langsung mendatangi pos jaga Satpol PP di gerbang Pemkab Lampura. Saat itu terdapat 10-an anggota Pol. PP sedang piket.
Para oknum polisi berpakaian preman ini langsung menyerang dengan tangan kosong. Baku hantam pun tidak terhindari lagi. Akibatnya, Bripda Reza menderita luka tusuk dan Devi memar di kepala serta lecet di sejumlah tubuh pada peristiwa baku hantam massal yang terjadi sekitar setengah jam itu.
Setelah mengetahui rekan mereka di kedua belah pihak luka-luka, para oknum aparat ini secara mendadak mengakhiri perkelahian. Mereka kemudian membawa rekan masing-masing ke RSU Ryacudu Kotabumi.
Peristiwa itu sontak langsung membuat geger pimpinan kedua pihak. Polres Lampung Utara kemudian langsung mengamankan 29 orang oknum anggota yang diduga berasal dari satuan Samapta dan tiga di antaranya anggota Sat Intelkam Polres Lampura.
Mereka semuanya telah dibawa anggota Satuan Provos Polda Lampung guna menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut atas kejadian tersebut, ujar Kanit Pelayanan Penegak Disiplin (P3D) Polres Lampura Iptu Trisnadi, ketika dikonfirmasi di Mapolres setempat, kemarin.
Sementara itu, Kapolres Lampung Utara AKBP Asby Mahyuza, ketika ditanya soal upaya menyelesaikan persoalan tersebut, menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran Pemkab Lampung Utara. "Permasalahan ini bukan antarinstitusi, melainkan pribadi. Semua biaya pengobatan korban luka-luka ditanggung Pemkab. Kemudian para pelaku peristiwa itu akan diproses. Namun, sekali lagi tidak ada masalah lagi dalam ini. Anggota saya yang terlibat juga sedang diproses Provos Polda Lampung," ujar dia.