Teman paling aneh Bush di Suriah: di pusat kecurigaan terkait bom mobil yang membunuh pemimpin Hizbullah: Kepala Intelijen Militer Suriah, Assef Shawkat, bukanlah figur yang asing untuk bekerja sama dengan CIA. Sejak peristiwa 9/11, Suriah berfungsi sebagai salah satu tuan rumah “penahanan rahasia” yang mempraktikkan penyiksaan atas para tawanan yang diciduk CIA. Shawkat benar-benar berada dalam pusat program CIA.
Wayne Madsen Report (institusi yang dibidani Madsen—WMR) telah mempelajari dari berbagai sumber terpercaya bahwa bom mobil di Damaskus yang membunuh komandan militer Hizbullah, Imad Mughniyah, pada 12 Februari, dieksekusi oleh Shawkat dengan bantuan dan dorongan aktif dari Deputi Penasehat Keamanan Nasional AS, Elliott Abrams dan Mossad Israel. WMR pada masa lalu telah melaporkan bahwa Abrams merupakan koordinator di dalam pemerintahan Bush yang bertugas melakukan pembunuhan politik, khususnya bagi mereka di Timur Tengah, dan khususnya, pembunuhan-pembunuhan bermodus bom mobil yang terjadi di Lebanon. WMR juga telah melaporkan bahwa sebagian besar dari bom-bom mobil yang terjadi di Lebanon adalah hasil kerja koordinatif antara Israel, Amerika, dan operator-operator Suriah, termasuk elemen-elemen brutal di dalam intelijen Suriah dan Lebanon di bawah kendali Shawkat.
Kantor Perdana Menteri Israel membantah punya peran dalam pembunuhan atas Mughniyah. Namun demikian, pemerintah dan intelijen Israel tampaknya senang atas peristiwa itu.
Mobil Mughniyah meledak sekitar pukul 10.30 malam di bilangan Tantheem Kafer Souseh, di Damaskus. WMR mempelajari bahwa bom mobil Mughniyah coba disesuaikan dengan 9 Februari, hari ulang tahun mantan Presiden Ronald Reagen, sebuah isyarat dari Shawkat bagi orang-orang Amerika. Namun, kursi Mitsubishi yang dirancang khusus dengan bom di dalamnya terlambat untuk dipasang sehingga pembunuhannya baru terjadi pada 12 Februari.
Di Timur Tengah, persoalan tanggal, khusus perayaan-perayaan ulang tahun, sangatlah penting. Pembunuhan anggota parlemen Lebanon, Elie Hobeika, pada 24 Januari 2002, bersamaan dengan hari kelahiran Elliott Abrams, Direktur Timur Tengah untuk Dewan Keamanan Nasional AS saat itu. Bom mobil yang menewaskan Hobeika juga dieksekusi oleh operator-operator Shawkat, menurut sumber-sumber WMR di Timur Tengah. Pembunuhan atas Hobeika merupakan yang pertama dari serangkaian pembunuhan bom mobil lainnya yang dilakukan oleh CIA dan Mossad dengan bantuan operator-operator intelijen Shawkat di Lebanon.
Shawkat, dengan menghadiahkan pembunuhan “orang yang paling dicari Amerika”, Mughniyah, ingin memastikan bahwa dia kini akan menerima perlindungan Gedung Putih dari investigasi PBB terhadap serangkaian bom mobil di Lebanon, terutama yang menewaskan bekas perdana menteri Lebanon, Rafik Hariri.
Analisis ini ditulis dalam waynemadsenreport.com yang dikutip dari blog Palestinian Pundit.