Pemimpin militer Hizbullah gugur dalam ledakan bom di Damaskus

Imad Mughniyah, pemimpin militer puncak gerakan perlawanan Islam Syiah di Lebanon, Hizbullah, terbunuh dalam sebuah ledakan bom di Damaskus, Suriah, Selasa (12/02). Hizbullah menuduh Israel atas serangan bom tersebut.

“The Master of Terror”, demikian Israel dan AS menjuluki Mughniyah yang terkenal licin dan sulit terdeksi intelijen kedua negara itu. Lebih daripada 20 tahun, Israel dan AS memburu Mughniyah yang dituduh terlibat dalam berbagai aksi teror terhadap kepentingan mereka meskipun beberapa tuduhan itu secara demonstratif terbukti tidak berdasar. Sebagai contoh, pengaitan kasus bom Buenos Aires yang menghancurkan gedung kedutaan Israel pada 1992 dan AMIA, pusat kebudayaan Israel pada 1994, kepada Mughniyah sebagai otak kedua aksi teror itu kini menuai banyak keraguan[1].

Selain itu, Mughniyah juga dituduh terlibat dalam serangkaian aksi teror lainnya: serangan bom yang menghancurkan barak-barak pasukan AS dan Perancis di Beirut (1983); pembajakan pesawat TWA 847 (1984); dan penculikan kepala stasiun CIA di Beirut, William Buckley, yang kemudian ditemukan tewas (1984). Semuanya terjadi sebelum Hizbullah berdiri pada 1985.

Sementara itu, Victor Ostrovsky, mantan intelijen Mossad, dalam bukunya By Way of Deception, mengkonfirmasi bahwa informasi mengenai rencana aksi-aksi tersebut sebelumnya sudah beredar di kalangan intelijen Israel. Atas dasar inilah, Ostrovsky menduga bahwa Mossad-lah yang mengotaki semua itu dengan tujuan melibatkan Amerika dan Eropa lebih dalam ke dalam perang Israel di Lebanon[2].

Mughniyah juga dikait-kaitkan dengan Al-Qaeda oleh pemikir neokonservatif AS, Michel Leeden. Sebuah teori eksotik yang lebih banyak mengundang tertawaan ketimbang perhatian di kalangan para analis.

Terbunuhnya Mughniyah disinyalir akan meningkatkan rasa kepercayaan diri Israel dalam menghadapi Hizbullah setelah kekalahannya pada perang dua tahun silam. Bahkan, media Israel meyakini bahwa hilangnya Mughniyah akan berdampak besar bagi Hizbullah.

Namun demikian, adalah penting untuk mengingat bahwa Hizbullah memiliki struktur organisasi kolektif dan kompleks. Nyaris tidak ada posisi “tokoh kunci” di dalamnya. Dengan demikian secara struktural, jelas terbunuhnya Mughniyah hanya akan berdampak kecil bagi gerakan perlawanan itu. Lantas, apakah kehilangan Mughniyah akan berdampak terhadap moral para pejuang Hizbullah?

Jawabannya mungkin ada di dalam bagaimana Hizbullah mengumukan kematian Mughniyah:

Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

[Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak mengubah (janjinya)]

Dengan bangga dan rasa hormat, kami mengumumkan kesyahidan seorang pejuang perlawanan besar, yang telah bergabung dalam parade syuhada Perlawanan Islam. Setelah kehidupan penuh jihad, pengorbanan, dan pencapaian yang dijalani dengan penantian akan kesyahidan, pemimpin perlawanan Islam Imad Mughniyah telah dibunuh oleh tangan-tangan kriminal Israel.

Sang syahid, semoga jiwanya dipenuhi kedamaian, telah menjadi target Zionis lebih daripada 20 tahun. Allah Yang Mahakuasa telah memilihnya untuk menjadi seorang martir di tangan-tangan para pembunuh nabi-nabi-Nya, yang juga mengetahui bahwa kami memiliki perang yang panjang dengan mereka dan bahwa darah syuhada, terutama para pemimpin kami, selalu membawa resistensi kami menuju level yang lebih tinggi dan lebih kuat, sebagaimana ketika dua pemimpin besar kami, Syeikh Raghib Harb dan Sayid Abbas Musawi syahid.

Kami berjanji untuk meneruskan jalan sang syahid hingga mencapai kejayaan, Insya Allah.

Kami menyampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga syahid Mughniyah dan saudara-saudaranya seperjuangan. Kami mengucapkan selamat kepada semua pejuang perlawanan bagi kehormatan Ilahi.

Hamas dan Fron Pembebasan Rakyat Palestina kecam pembunuhan atas Mughniyah[3]

Gerakan perlawanan Islam Palestina Hamas menyatakan Israel berada di balik pembunuhan Mughniyah. “Ini adalah contoh baru dari gangsterisme Zionis,” kata jurubicara Hamas, Sami Abu Zuhri, seraya menyerukan kepada Muslim untuk bersatu menghadapi gurita jaringan Zionis yang kejahatannya telah melampaui wilayah Palestina hingga ke belahan dunia Islam lainnya.

Sementara itu, Fron Pembebasan Rakyat Palestina menyatakan intelijen Israel Mossad bertanggung jawab atas pembunuhan Mughniyah. “Imad Mughniyah dibunuh Zionis Mossad…yang sadar akan status penting sang martir dan peran istimewa yang diberikannya dalam perlawanan,” demikian tertulis dalam pernyataan resmi kelompok itu.

  1. http://www.thenation.com/docprint.mhtml?i=20080204&s=porter
  2. By Way of Deception, Victor Ostrovsky (pp. 322-5)
  3. http://english.hizbollah.org/essaydetails.php?eid=2349&cid=214
◄ Newer Post Older Post ►