Coast Guard Filipina mengintersepsi "Captain Ufuk" ketika kapal itu memasuki Pelabuhan Mariveles, barat daya ibukota Manila, tanpa pemberitahuan. Menurut dokumen yang ditemukan di atas kapal, "Captain Ufuk" berangkat dari Turki dan berhenti di Indonesia sebelum melanjutkan perjalanan ke Propinsi Batangas, Filipina Selatan. Kapten kapal yang bekewarganegaraan Afrika Selatan serta 12 kru--semuanya warga negara Georgia, ditahan dan akan menghadapi dakwaan penyelundupan senjata.
Pihak berwenang Filipina sedang menginvestigasi, apakah senjata-senjata ilegal ini ditujukan pada sindikat perdangan senjata, pemberontak komunis, atau kelompok separatis Muslim.
Menurut sebuah sumber intelijen, Asia Tenggara adalah kawasan yang mulai disukai bagi transfer persenjataan oleh elemen-elemen intelijen Barat untuk para operator "Al Qaeda" dan "Jamaah Islamiyah". Filipina sendiri adalah pusat aktivitas kelompok "Abu Sayyaf" yang berafiliasi dengan "Al Qaeda".