Kemajuan teknologi sering dituding menjadi penyebab dehumanisasi,  atau menjadikan manusia kehilangan sisi manusiawi, terutama sebagai  makhluk sosial. Dengan jejaring sosial misalnya, interaksi langsung yang  menjadi dasar dari sisi sosial manusia, misalnya tatap mata atau  sentuhan, menjadi berkurang.
Tapi pernyataan berbeda diungkapkan pendiri Twitter, Jack Dorsey. Menurut Dorsey, jika teknologi diperlakukan sebagaimana mestinya, maka teknologi akan menjadikan manusia lebih memahami sisi kemanusiaannya, dan bukan malah mengurangi.
Tapi pernyataan berbeda diungkapkan pendiri Twitter, Jack Dorsey. Menurut Dorsey, jika teknologi diperlakukan sebagaimana mestinya, maka teknologi akan menjadikan manusia lebih memahami sisi kemanusiaannya, dan bukan malah mengurangi.
"Saya  sangat yakin, semakin kita memahami teknologi kita akan semakin  memiliki empati," kata Dorsey saat berbicara dalam sebuah konferensi di  San Francisco, kemarin. 
Dorsey kemudian mencontohkan, dengan  melihat lini masa di Twitter, kita bisa mengetahui kebiasaan yang  dilakukan kontak kita di Twitter, dari hari ke hari. "Kita bisa  menghindari konflik karena kita harus memahami dari mana orang lain  berasal," ucap Dorsey yang juga pendiri epayment Square.
Dorsey  mengakui, berkembangnya teknologi internet menjadikan orang lebih sering  terpaku ke layar, baik itu ponsel, tablet, atau PC. Namun, bukan itu  tujuan Dorsey membuat Twitter atau Square. Twitter atau Square dianggap  Dorsey berhasil jika bisa mendorong interaksi manusia secara nyata, di  dunia nyata.
"Keduanya hebat untuk mendorong lebih seringnya  interaksi tatap muka manusia. Saya percaya kalau informasi ini dan  alat-alat ini menolong kita untuk menjadi lebih baik," tutur Dorsey.
"Tapi  kita harus yakin sebagai pembuatnya bahwa alat ini tidak begitu kuat  (pengaruhnya), tapi ini bernilai, dan ini tidak bisa mengalihkan  perhatian kita. Jadi bukan menjadikan teknologi lebih utama, tapi  manusia lebih utama, dan yang lebih penting adalah menjadikan manusia  yang menggunakan teknologi menjadi utama," jelas Dorsey.
Tak  hanya itu, dalam kesempatan ini Dorsey juga memberikan saran kepada para  wirausaha di bidang teknologi untuk tetap fokus. "Simplifikasi itu  nomor satu. Bekerja keras untuk menjadikan sesuatu menjadi bernilai  memang hal tersulit yang harus dilakukan," ucap Dorsey.
"Tapi  menjadikan sesuatu itu menyenangkan juga penting. Kita berada di  industri yang sangat serius, dan ini juga merupakan saat yang serius.  Kita harus ingat untuk menyempatkan diri bersantai," ujar Dorsey. | GigaOM (eh)
• VIVAnews
• VIVAnews