VIVAnews - Menurut survey yang dilakukan oleh  Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI)  terhadap pengguna layanan telekomunikasi dari berbagai latar belakang,  terungkap bahwa mayoritas responden menganggap tarif layanan Internet  saat ini masih mahal.
Sebanyak 81,25% responden menginginkan bahwa tarif untuk layanan data diturunkan.
"Pengguna menginginkan penurunan tarif dengan batasan maksimal hingga  Rp50 ribu per bulan. Responden juga menginginkan kualitas jaringan dan  customer service yang lebih baik," kata Kamilov Sagala, Direktur  Eksekutif LPPMI di Jakarta, 7 Desember 2011.
Selain itu, kata Kamilov, pengguna menyebutkan, kecepatan ideal yang  mereka inginkan juga tidak terlalu muluk misalnya di atas 1 atau sampai  10Mbps. "Cukup hanya 512Kbps saja. Tetapi dedicated tanpa putus,"  ucapnya.
Dari survey, diketahui pula bahwa saat ini mayoritas pelanggan  menyukai layanan data dengan pola berlangganan unlimited. Jumlahnya  mencapai 88 persen. Adapun pengeluaran rata-rata untuk layanan data  adalah Rp50 ribu sampai Rp 100 ribu.
"Meski ada juga yang di atas Rp100 ribu, tetapi dari penelitian kali  ini, tidak ditemukan responden yang pengeluaran perbulannya untuk akses  layanan data di atas Rp 500 ribu,” ucap Kamilov.
Dari sisi kualitas layanan, 43,75 responden menyebutkan, layanan  customer service operator penyedia layanan data jelek. Demikian pula  dengan sistem billing. Sekitar 43,75 persen mengaku pernah mengalami  masalah dengan tagihan layanan data mereka.
• VIVAnews