Mourinho memberi pesan kepada skuad agar tetap fokus menjalani setiap pertandingan. “Jika kami berkonsentrasi dalam bermain, tim lawan tidak akan mudah mengalahkan kami,” kata ‘The Special One’ kepada Marca.
Situs Marca memberikan tujuh alasan yang bisa membuat El Real menjuarai La Liga untuk ke-32 kalinya.
1. Jadwal Liga Cukup Bersahabat Bagi Madrid
Sepuluh pertandingan Real Madrid berikutnya dipandang lebih ‘bersahabat’ dibandingkan Barcelona. Sempat diganggu jadwal semifinal Copa del Rey melawan Valencia di awal Februari, Madrid menghadapi lawan-lawan mudah, seperti Racing Santander, Rayo Vallecano, Real Sociedad, Real Betis dan sebagainya.
Sedangkan Barcelona harus melakoni laga sulit melawan Osasuna, Atletico, Valencia dan Sevilla. Bila Madrid melanjutkan catatan kemenangan beruntun dan Barca tertahan hasil imbang, gelar La Liga makin merapat ke Bernabeu.
2. Skuad Los Blancos Makin Aman, Walau Diganggu Cedera
Jalan La Liga masih panjang, tentu butuh skuad yang tahan banting di kala cedera mendera sejumlah pemain. Madrid saat ini kehilangan Di Maria, Marcelo dan Khedira, sedangkan sejak Natal, Barca tanpa Iniesta, Pedro dan Villa yang cedera.
Mourinho punya Granero, Callejon, Kaka dan Varane sebagai pengganti. Sebaliknya, Guardiola masih yakin dengan kekuatan La Masia untuk menggantikan posisi pemain inti yang absen.
3. Jumlah Gol: 71 Gol dalam 21 Pertandingan
Seringkali juara liga ditentukan oleh catatan gol yang luar biasa. Real Madrid sudah mengalami hal itu musim ini. Catatan 71 gol dalam 21 laga atau rata-rata lawan dijebol 3,38 kali per pertandingan. Madrid berpeluang mengakhiri musim ini dengan mencetak 130 gol.
4. Skuad Termotivasi dan Lapar Gelar.
Sebagian besar pemain Barcelona sudah 3 kali menjuarai La Liga secara beruntun, sedangkan mayoritas pemain Madrid belum pernah. Madrid sangat bermotivasi untuk mengangkat trofi juara La Liga dan memasukkannya ke rak prestasi klub di Santiago Bernabeu.
5. Statistik dan Pengalaman Madrid
Sejauh ini, bila Madrid unggul 7 poin atas peringkat kedua, gelar La Liga dipastikan aman ke Bernabeu. Tapi tidak di saat Madrid ditangani Queiroz pada musim 2003-2004. Ketika Madrid berada di puncak klasemen sementara dan unggul 8 poin atas Valencia, Madrid asuhan Queiroz bermain buruk di beberapa pekan dan terpaksa menempati posisi ke-4 klasemen akhir di bawah Valencia, Barcelona dan Deportivo La Coruna.
6. Mourinho Tak Pernah Kehilangan Poin
Sepanjang karirnya sebagai pelatih kepala sebuah tim, Mourinho tak pernah kehilangan di saat unggul lebih dari 3 poin. Apalagi, dia selalu memberikan gelar liga di musim keduanya pada setiap klub yang ia pegang.
7. Kepercayaan Diri Skuad dan Staf Kepelatihan
Alasan utama Madrid bisa raih gelar La Liga adalah kepercayaan tim yang makin tinggi musim ini. Skuad dan staf kepelatihan makin yakin setelah melihat jarak mereka dengan Barcelona yang sampai tujuh poin.
Tentu, seperti pesan Mourinho di awal artikel ini, Los Merengues jangan lengah dengan keunggulan ini, sebab masih ada laga tandang Madrid ke Camp Nou pada 21/22 April 2012 mendatang.
| Sumber |
