.jpg?w=285)
Semisal, pengguna dimungkinkan untuk memakai 'omnibox' di mana URL dari sebuah website muncul di kotak pencarian Google. Chrome juga turut menawarkan mode 'Incognito' yang dibangun secara built-in. Mode ini memungkinan aktivitas penelusuran web oleh pengguna tanpa meninggalkan jejak.
Namun tidak semua fitur versi desktop bisa dinikmati di ponsel dan tablet Android. Di antara sejumlah fitur yang tidak dihadirkan di versi Chrome for Android ini adalah kemampuannya untuk membuka tab browser dengan jumlah yang tanpa batas.
"Akan tetapi sama seperti versi dekstopnya, Chrome for Android berfokus pada kecepatan dan kesederhanaan," ujar Sundar Pichai, senior vice president Chrome & apps.
Dikutip dari LATimes, Rabu (8/2/2012), sejauh ini, aplikasi tersebut belum tersedia untuk versi Android lainnya. Untuk yang versi Ice Cream Sandwich sendiri, ia masih berformat beta sehingga beberapa bug masih ditemukan.
Ice Cream Sandwich kini tersedia untuk Samsung Galaxy Nexus dan tablet Asus Transformer Prime. Google menjanjikan, ketersediaan aplikasi tersebut akan segera diwujudkan untuk ponsel dan tablet-tablet lainnya dalam beberapa bulan ke depan.
"Rencana jangka panjang kami adalah menjadikan Chrome sebagai browser standar di Android," tambah juru bicara Google. Sayang saat ditilik ke situs Android Market, Indonesia belum dimasukkan ke daftar negara yang bisa menikmati aplikasi tersebut.
(sumber:Detikinet.com)
