VIVAnews - Jika Anda terpisah jauh dengan pasangan, alat ini bisa menyampaikan rindu. Tapi, Anda harus mencium dulu alat yang mirip Mr. Potato Head di film animasi Toy Story. Perangkat pesan baru ini bernama Kissenger. Anda bisa mengirimkan ciuman jarak jauh melalui koneksi nirkabel kepada pasangan.
Alat ini ditampilkan pada konferensi Rancang Sistem Interaktif di Newcastle, Inggris pada Juni lalu. Kissenger dilengkapi bibir plastik yang sensitif merespon tekanan. Bibir yang serupa mulut manusia ini dipasang pada benda berbentuk telur yang dibungkus lapisan plastik lembut.
Bibir ini berisi sensor tekanan dan aktuator (bagian yang berfungsi sebagai penggerak). Ketika Anda mencium benda ini, perubahan bentuk yang terjadi ditransmisi langsung melalui internet ke mesin Kissenger yang menerima. Aktuator menghasilkan tiruan pola tekanan ciuman yang Anda lakukan. Secara cepat, Anda dapat mencium orang yang Anda kasihi dari jarak jauh.
"Banyak orang yang merespon sangat positif. Alat ini dinilai menjadi cara meningkatkan keintiman komunikasi dengan pasangan ketika terpisah jauh," ujar pengembang perangkat ini dari Lovotics, Hooman Samani.
Perusahaan asal Singapura ini sudah membuat prototipe Kissenger. Samani mengatakan tidak akan menjualnya hingga semua pertimbangan masalah etika dan teknis diselesaikan.
"Saya tidak tertarik dengan penggunaan perangkat ini secara seksual," imbuhnya seperti dilansir dari New Scientist.
Kissenger bukan perangkat pertama yang ingin menciptakan transmisi ciuman jarak jauh. Simulator ciuman ala Perancis sudah dibuat pada Mei 2011 oleh peneliti Kajimoto Lab di Universitas Komunikasi Elektronik, Tokyo, Jepang. Alat ini memiliki sedotan yang dapat berotasi mengikuti gerak lidah penciumnya. Sedotan ini menyampaikan gerak lidah dalam ciuman ala Perancis.
"Anda tidak perlu mengirimkan semua parameter dari sebuah ciuman. Tujuan utamanya untuk meningkatkan kedekatan hubungan jarak jauh. Kami sedang berusaha mengurangi kadar keanehannya," ujar Samani. (eh)
Alat ini ditampilkan pada konferensi Rancang Sistem Interaktif di Newcastle, Inggris pada Juni lalu. Kissenger dilengkapi bibir plastik yang sensitif merespon tekanan. Bibir yang serupa mulut manusia ini dipasang pada benda berbentuk telur yang dibungkus lapisan plastik lembut.
Bibir ini berisi sensor tekanan dan aktuator (bagian yang berfungsi sebagai penggerak). Ketika Anda mencium benda ini, perubahan bentuk yang terjadi ditransmisi langsung melalui internet ke mesin Kissenger yang menerima. Aktuator menghasilkan tiruan pola tekanan ciuman yang Anda lakukan. Secara cepat, Anda dapat mencium orang yang Anda kasihi dari jarak jauh.
"Banyak orang yang merespon sangat positif. Alat ini dinilai menjadi cara meningkatkan keintiman komunikasi dengan pasangan ketika terpisah jauh," ujar pengembang perangkat ini dari Lovotics, Hooman Samani.
Perusahaan asal Singapura ini sudah membuat prototipe Kissenger. Samani mengatakan tidak akan menjualnya hingga semua pertimbangan masalah etika dan teknis diselesaikan.
"Saya tidak tertarik dengan penggunaan perangkat ini secara seksual," imbuhnya seperti dilansir dari New Scientist.
Kissenger bukan perangkat pertama yang ingin menciptakan transmisi ciuman jarak jauh. Simulator ciuman ala Perancis sudah dibuat pada Mei 2011 oleh peneliti Kajimoto Lab di Universitas Komunikasi Elektronik, Tokyo, Jepang. Alat ini memiliki sedotan yang dapat berotasi mengikuti gerak lidah penciumnya. Sedotan ini menyampaikan gerak lidah dalam ciuman ala Perancis.
"Anda tidak perlu mengirimkan semua parameter dari sebuah ciuman. Tujuan utamanya untuk meningkatkan kedekatan hubungan jarak jauh. Kami sedang berusaha mengurangi kadar keanehannya," ujar Samani. (eh)