Stop! Jangan Balas Dendam Terhadap Mantan


Angkat tangan kalau kamu pernah putus dengan pacar dengan cara yang menyakitkan.
Kita merasa menemukan cinta sehidup semati, semenit kemudian dia berjalan pergi dengan perempuan lain. Dunia emang nggak seindah kue tart, sayang!
Menyakitkan ketika orang yang kita sayangi berbohong, selingkuh, dan mengkhianati kita atau malahan menemukan cara-cara baru untuk mempermainkan perasaan kita. Akhirnya keputusan dibuat: putus hubungan, no more pacar-pacaran between you and me because you’re such a bastard! Bagaimanapun, kita tetap merasakan sakitnya. Kamu jadi nangis gak karu-karuan setiap mendengar lagu mellow, selalu galau di acara-acara hang out bareng sohib, dan… ah.. nggak asik banget deh pokoknya. Ini gara-gara MANTAN!
STOP! Jangan balas dendam… Inilah alasan-alasan kenapa sebaiknya kamu tidak melakukannya:
  1. Kamu lebih baik dari itu. Daripada fokus untuk balas dendam, lebih baik fokus memikirkan “Bagaimana agar dapat cowok yang lebih baik di masa depan?”
  2. Karma. Pernah dengar kalimat “what goes around comes around?” Kalau nggak pernah denger, berarti kamu kurang gaul, my friend. Itu adalah judul lagu Justin Timberlake, dan ya, Justin Timberlake lebih keren dari Justin Bieber. Okay, stop. Maksudnya adalah, apa yang kamu lakukan, akan kembali padamu. Perbuatan buruk yang dia lakukan ke kamu itu, akan dibalas oleh karma. Tapi kalau kamu membalas dendam alias melakukan hal buruk padanya, karma akan mendatangimu juga. So, protect yourself.
  3. Waktumu terlalu berharga untuk itu. Di sela-sela perencanaan pakaian untuk pesta minggu depan, hang out dengan teman-teman, dan mengalahkan score kakakmu di Timezone, apakah kamu mempunyai cukup waktu untuk merencanakan scenario balas dendam? Jawabannya: tidak.
◄ Newer Post Older Post ►