
Serunique.blogspot.com - Beberapa hari setelah Rasulullah wafat, Sayidina Abu Bakar  Shidiq menjadi khalifah pertama. Dia berusaha memimpin seperti  kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan ingin sekali menjalankan hidup  seperti baginda Nabi.
Untuk bisa mencapai tujuannya Abu Bakar bertanya pada Aisyah, istri  Nabi. “Wahai umi amirul mukminin, apa saja kebiasaan Rasulullah semasa  hidup selain ibadah yang belum aku kerjakan?”.
Aisyah menjawab “Semua kebiasaan baginda Nabi telah engkau laksanakan  kecuali satu hal, setiap hari Baginda Nabi selalu mengambil makanan dari  rumah dan makanan itu beliau bawa ke sudut kota Madinah, disana dia  menyuapi seorang nenek Yahudi yang tuna netra.”
Abu Bakar pun segera mengambil senampan makanan di dalam rumahnya dan  pergi ketempat disebutkan Aisyah. Sampai di sana, dia menemukan nenek  dimaksud. Namun Abu Bakar tidak habis pikir, mulut perempuan tua itu  mengoceh dengan kata-kata menghina dan mencaci Rasulullah.
Awalnya Abu Bakar enggan menyuapi nenek Yahudi itu. Namun dia teringat  kata-kata Aisyah, akhirnya dia menghampiri dan menegur perempuan tua  itu. “Wahai nenek diamlah, sesungguhnya Aku akan menyuapimu” kata Abu  Bakar. Nenek itu menjawab “Terima kasih, tapi sebelum itu, aku hanya  ingin mengingatkan engkau hai orang baik, jika kau mendengar nama  Muhammad maka jauhi dia karena sesungguhnya dia adalah pembohong dan  pendusta.”
Dikutip dari 30 kisah teladan, K.H Abdurrahman Arroisi, kemudian dengan  hati-hati Abu Bakar menyuapi nenek buta itu. Setelah dua suapan nenek  tersebut menepis tangan Abu Bakar sambil berkata “Bukan. Sesungguhnya  bukan kamu orang biasa setiap hari menyuapi aku. Orang itu sangat lembut  dan sopan. Bukan, kau bukanlah orang itu.”
Mendengar ucapan nenek itu Abu Bakar menangis dan berkata “Wahai  perempuan tua, sesungguhnya orang yang biasa menyuapimu setiap hari itu  sekarang telah tiada karena dia telah wafat beberapa hari lalu. Dialah  Muhammad yang selalu engkau caci maki dan kau hina.”
Mendengar penuturan Abu Bakar nenek Yahudi itu tersungkur menangis dan  menyatakan penyesalannya. Dia akhirnya masuk Islam karena keindahan  akhlak Rasulullah.