Pangeran William dan Kate tiba di Singapura

Aksi Selebriti, Jakarta - Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton, memulai tur Asia dan Pasifik dengan mengunjungi Singapura, Selasa (11/9/2012). Kunjungan pasangan kerajaan ini merupakan bagian dari peringatan 60 tahun monarki Inggris Ratu Elizabeth.

Di Negeri Singa, keduanya akan menghadiri upacara pemberian nama untuk sebuah bunga anggrek di Kebun Raya Singapura.

Pasangan Kerajaan Inggris itu juga akan menyaksikan anggrek Diana yang dipersembahkan untuk sang putri, tetapi tak pernah disaksikan langsung oleh Putri Diana atau Princess of Wales.

"Anggrek itu diberi nama panggilan Princess of Wales tak lama sebelum beliau meninggal dunia. Tujuannya agar sang putri bisa melihatnya suatu waktu," kata sekretaris pribadi Pangeran William, Jamie-Lower Pinkerton.

Dan, 15 tahun setelah wafatnya sang putri maka William yang harus melengkapi perjalanan yang tak pernah diselesaikan ibunya.

Dalam upacara itu, Pangeran William dan istrinya juga akan menyaksikan pemberian nama mereka untuk bunga-bunga anggrek yang menjadi bagian dari 1.000 spesies anggrek yang menjadi koleksi Kebun Raya Singapura.

Dalam perjalanan sembilan hari untuk mewakili Ratu Elizabeth II, keduanya juga akan berkunjung ke Kuala Lumpur, mengunjungi hutan tropis Kalimantan, Kepulauan Solomon, dan negeri Pasifik kecil, Tuvalu.

Di Kuala Lumpur, dijadwalkan Duchess of Cambridge akan memberikan pidato pertamanya di luar negeri. Sementara pidato pertamanya dalam acara resmi terjadi saat dia meresmikan Panti Asuhan East Anglia di Ipswich.

Sementara saat mengunjungi Kepulauan Solomon, keduanya akan tinggal di resor pribadi mereka di Pulau Tivanipupu.

Keduanya juga dijadwalkan bisa bertemu orang utan di salah satu hutan hujan tropis yang masih tersisa di Kalimantan. Di sana mereka juga akan mengunjungi pusat riset yang dibiayai Royal Society, di mana Pangeran William adalah anggotanya.

Kunjungan terakhir mereka adalah ke Kepulauan Tuvalu. Terakhir kali keluarga Kerajaan Inggris mengunjungi negeri kecil dengan sembilan pulau ini pada 1982.

Sumber : Sky News / kompas.com
Editor : Ervan Hardoko
◄ Newer Post Older Post ►