Rekaman audio itu diklaim media-media Barat dilansir oleh situs-situs internet milik kelompok “militan Islam”, yang selama ini menjadi corong-corong para pemimpin “Al-Qaeda” untuk berbicara kepada dunia, atau secara khusus kepada para simpatisan mereka. Seperti biasa, rekaman suara itu tidak pernah bisa dikonfirmasi menjadi milik Al-Zawahiri sendiri, dan kerap ditautkan dengan potret lama Al-Zawahiri.
Dalam rekaman berdurasi dua jam tersebut, Al-Zawahiri menyalahkan Iran karena telah menyebarkan teori bahwa Israel berada di balik serangan 11 September 2001. Al- Zawahiri bersikeras menyatakan bahwa Al-Qaeda-lah yang melakukan serangan atas Amerika itu. Al-Zawahiri menuduh Iran dan Hizbullah sedang berusaha mengecilkan peran jaringan Osama bin Laden.
“Tujuan dari kebohongan ini adalah jelas, (yakni untuk mengatakan) bahwa tidak ada pahlawan di kalangan Sunni yang bisa “melukai” Amerika dengan cara yang tidak pernah dilakukan siapa pun dalam sejarah,” katanya yang menganggap teori konspirasi 9/11 dipelopori oleh stasiun TV Al-Manar.
Sumber Rekaman
Media-media Barat yang memuat rekaman audio itu, baik BBC News maupun AFP, tidak menyebutkan secara definitif situs-situs manakah yang dimaksud.
Terlepas dari latar belakang dan keberadaan misterius deputi Osama bin Laden itu[2], pernyataannya itu merupakan bagian dari jawaban atas lebih daripada 2000 pertanyaan yang diajukan publik, ketika, pada Desember tahun lalu, situs-situs yang diduga memilik koneksi kepada Al-Qaeda membuka forum pertanyaan kepada Al-Zawahiri. Anehnya, kabar akan rilisnya—yang juga dilaporkan mengalami penundaan hingga April 2008—jawaban Zawahiri itu justru datang dari IntelCenter[3], sebuah kelompok monitoring terorisme yang berbasis di Amerika Serikat, yang dulu pernah terungkap memasukkan rilis-rilis palsu “Al-Qaeda” lewat As-Sahab, sebuah media yang dianggap menjadi corong organisasi teroris.
Sedikit kembali ke belakang, pada 2006, seorang analis komputer meneliti sebuah video yang diduga dirilis Al-Qaeda. Video itu berlabelkan logo As-Sahab di bagian bawah dan logo IntelCenter pada bagian kanan atas.
Temuan Nael Krawetz, nama analis dan konsultan keamanan komputer itu, sangat menarik. Ia menemukan bahwa logo As-Sahab (yang diduga sebagai media Al-Qaeda) dan logo IntelCenter (yang mengklaim sebagai konsultan intelijen berbasis di AS) dilekatkan kepada video itu pada waktu yang sama[4].
Artinya ada dua kemungkinan: pertama, IntelCenter sendirilah yang membuat dan merekayasa video tersebut; atau kedua, “Al-Qaeda” berbaik hati mau videonya dilabeli oleh logo sebuah organisasi yang dijalankan oleh individu-individu yang mempunyai koneksi dengan Pentago. Silakan anda memilih mana kemungkinan yang paling mungkin!
IntelCenter, yang kerap menjadi “perantara” antara As-Sahab dengan pers, dijalankan oleh Ben Venzke, mantan direktur intelijen dalam sebuah perusahaan bernama IDEFENSE, sebuah perusahaan keamanan internet yang memonitor aktivitas intelijen cyber dari Timur Tengah. IDEFENSE digawangi oleh Jim Melnick yang pernah bertugas pada operasi-operasi psikologis dari Defense Intelligent Agency (DIA) selama 16 tahun. Pendek kata, IntelCenter, si perantara “Al-Qaeda” itu, jelas memiliki keterkaitan dengan bekas ahli perang psikologis militer AS[5].
Apakah rekaman audio Zawahiri tentang Iran dan teori konspirasi tersebut juga dirilis oleh As-Sahab dengan perantaraan IntelCenter? Meskipun, media-media Barat tidak secara gamblang menyebutkan sumber mereka, kuat kemungkinan rilis Zawahiri terakhir ini juga berasal dari IntelCenter, terlebih kelompok inilah yang terakhir kali melaporkan mengenai akan dirilisnya jawaban Zawahiri atas pertanyaan-pertanyaan publik.
Substansi dan Tujuan Rekaman
Siapa pun, yang memiliki pengetahuan superfisial tentang 9/11, tahu bahwa bukan Iran atau Hizbullah yang memunculkan teori konspirasi 9/11. Sejatinya teori konspirasi itu berasal dari sebagian ahli dalam Komite Investigasi 9/11 sendiri karena mereka menemukan indikasi-indikasi kejanggalan dalam peristiwa teror itu (bukan pada tempatnya di sini untuk mendaftarkan sejumlah kejanggalan tersebut) walaupun kesimpulan akhir mereka lebih mendukung cerita versi pemerintah Bush.
Sejumlah figur Amerika pun, seperti sebut saja Paul Craig Roberts (penasehat Presiden Ronald Reagan) dan sutradara Michael Moore, sudah lama mempublikasikan skeptisisme mereka atas kesimpulan Komisi 9/11. Mereka bahkan membentuk sebuah perlawanan dalam apa yang mereka namakan, “9/11 Truth Movement”.
Hingga saat ini pun, pemerintah Bush belum bisa menghadirkan bukti keras terkait tudingan mereka bahwa Al-Qaeda-lah dalam 9/11, terkecuali tentu saja pernyataan Osama bin Laden dalam video yang ternyata palsu, dan rekaman audio Ayman Zawahiri yang belum dapat dikonfirmasi keasliannya.
Kasus penghancuran tape-tape interogasi CIA juga diduga kalangan progresif Amerika bukan semata karena video itu merupakan bukti adanya penyiksaan tahanan tetapi juga bukti bahwa tidak pernah ada pengakuan dari para tahanan, bahwa mereka bagian dari Al-Qaeda.
Dan kini, nyaris setengah populasi (42%) rakyat Amerika percaya bahwa 9/11 adalah semacam konspirasi[6].
Dan Mahmoud Ahmadinejad, yang baru-baru ini menyatakan 9/11 sebagai “peristiwa meragukan” yang dimanipulasi sebagai dalih bagi AS untuk menyerang Irak dan Afghanistan[7], bukanlah pemimpin dunia pertama, atau satu-satunya, yang pernah mengajukan keraguan seperti itu.
Bekas Presiden Italia Francesco Cossiga, kepada suratkabar Corriere della Sera, mengatakan bahwa seluruh negara di Eropa dan Amerika, tahu benar bahwa serangan atas WTC itu direncanakan oleh CIA Amerika dan Mossad Israel dengan tujuan untuk membujuk negara-negara Barat agar ikut menginvasi Irak dan Afghanistan[8].
Bahkan, pernyataan pemimpin radikal Israel, Benyamin Netanyahu, terlihat justru “mendukung” skeptisisme Ahmadinejad dan Cossiga tentang 9/11. Dengan bangganya, Netanyahu menyatakan bahwa 9/11 adalah “baik bagi Israel”. Di depan sebuah konferensi di Bar-Illan University, Israel, Netanyahu berkata, “Kita mendapatkan keuntungan dari satu hal, dan itu adalah serangan atas Menara Kembar dan Pentagon, dan peperangan Amerika di Irak...[semua itu] mengubah opini publik Amerika sesuai dengan selera kita.”[9]
Tentu saja, akan lebih tepat jika memilih Ahmadinejad dan Iran, yang dilabeli “poros setan” oleh Bush dan anti-Semit oleh Zionis-Israel, daripada Cossiga dan Italia, dalam langkah guna mendeskreditkan 9/11 Truth Movement sebagai gerakan anti-Semit dan membungkam perdebatan tentang 9/11.
Dan di sini, “Al-Qaeda” benar-benar tersaji sebagai alat untuk mencapai tujuan itu. Tampaknya Al-Qaeda lebih pantas disebut Al-CIAda.[JG]
[1] “Al-Qaeda accuses Iran of 9/11 lie”, BBC News, 22 April 2008. [http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/7361414.stm]
[2] Al-Zawahiri uniknya pernah dilaporkan ditangkap beberapa kali di sejumlah wilayah: di Iran pada Februari 2002 [http://www.prisonplanet.com/110903zawahiri.htm]; di dekat perbatasan Pakistan-Afghanista pada September 2004 [http://www.prisonplanet.com/articles/september2004/280904caughtinpak.htm]. Bahkan, konon bekas pemimpin Jihad Islam Mesir ini pernah diberikan status tinggal di AS oleh Immigration and Naturalization Service pada Januari 2000, sesuatu yang sulit didapatkan banyak imigran pada umumnya [http://www.williambowles.info/articles/brit_fascists.html].
[3] “Ask Zawahri” responses coming soon from Qaeda leader”, Reuter, 2 April 2008. [http://www.reuters.com/article/topNews/idUSN0241432020080402]
[4] Kim Zetter, “Researcher’s Analysis of Al Qaeda Images Reveals Suprises”, Wired Nwes, August 2, 2007. [http://blog.wired.com/27bstroke6/2007/08/researchers-ana.html]
[5] Paul Joseph Watson, “U.S. Government Caught Red-Handed Releasing Staged Al Qaeda Video”, Prison Planet, 5 October 2006. [http://www.prisonplanet.com/articles/october2006/051006redhanded.htm]
[6] “9/11 Opnion Polls”, Wikipedia.org, diakses pada 25 April 2008.
[7] “Ahmadinejad: 9/11 suspect event”, BBC News, 16 April 2008. [http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/7350830.stm]
[8] “Osama-Berlusconi?” Corriere de la Sera, 30 Novembre 2007. [http://www.corriere.it/politica/07_novembre_30/osama_berlusconi_cossiga_27f4ccee-9f55-11dc-8807-0003ba99c53b.shtml]
[9] “Report: Netanyahu says 9/11 terror attacks good for Israel”, Haaretz, 16 April 2008. [http://www.haaretz.com/hasen/spages/975574.html]