Diplomat Iran boleh saja bertemu dalam pembicaraan tujuh pihak dengan diplomat AS, seraya berharap bagi penyelesaian diplomatik untuk mengakhiri kontroversi atas program nuklir Iran. Namun, di sini, di gurun pasir Nevada, yang disebut salah seorang pejabat senior AS sebagai “miniatur Timur Tengah”, suasananya justru berbeda.
Karena kesamaan medan antara situs pengujian milik Departemen Energi AS di Nevada itu dengan Iran, Pasukan Operasi Khusus AS mengadakan pelatihan di sebuah fasilitas di situs tersebut. Para pejabat berwenang mengatakan bahwa aktivitas pelatihan itu, “tidak benar-benar ada”.
Sumber intelijen di Washington melaporkan di mana fasilitas tersebut berada, menyembul menghadap sebuah pegunungan yang berlokasi di tengah jalan antara lokasi pengujian bom atom Frenchman Flat dan Sedan Crater, situs bawah tanah terbesar bagi pengujian termonuklir yang dilakukan Amerika Serikat. Fasilitas “yang tidak benar-benar ada” itu adalah lokasi dimana tim Pasukan Khusus melakukan pelatihan secara khusus untuk operasi “kontra-proliferasi nuklir” di Iran. Situs Pengujian Nevada memiliki sejumlah fasilitas bawah tanah yang tidak lagi digunakan setelah Amerika mengadopsi moratorium percobaan nuklir pada 1992.
Secara khusus, tim Pasukan Khusus AS itu berlatih dalam apa yang disebut “lingkungan realistis” di lokasi pengujian tersebut, dan menggunakan sistem terowongan dari fasilitas itu untuk menguji hasil penggunaan bom pelebur bunker bawah tanah. Pelatihan ini sangat rahasia tapi tampaknya sebagian dari biaya pelatihan disuplai melalui Anggaran Biro Pengurangan Ancaman yang dimiliki Pentagon.
Sumber intelijen yang sama juga telah mempelajari bahwa Predator dan Reaper yang dikemudikan dari jarak jauh, dua alutsista yang digunakan Angkatan Udara AS, segera menjalani refitting besar-besaran. Upaya ini akan memungkinkan Predator untuk membawa dua rudal Hellfire, lebih banyak daripada yang dapat diangkut pada saat ini. Dan, Reaper akan mampu membawa senjata khusus tambahan di luar perlengkapan senjata yang ada. Senjata khusus itu sebelumnya hanya dapat diangkut oleh jet tempur berawak F-16.
Berlokasi tepat di selatan Situs Pengujian Nevada adalah Pangkalan Udara Creech, dimana program pelatihan bagi pilot-pilot jarak jauh Predator dan Reaper berlangsung. Sumber Departemen Energi AS menyatakan bahwa Situs Pengujian Nevada juga memiliki sebuah pesawat Predator yang telah diperlengkapi dengan sebuah “kotak hitam”. Instrumen itu mampu mendeteksi tanda-tanda pembangunan senjata nuklir, termasuk jejak-jejak uranium yang diperkaya , plutonium, dan tritium, dan dapat diterbangkan secara rahasia ke Iran untuk mengawasi instalasi nuklir Iran.
Administrasi Keamanan Nuklir Nasional AS juga mengoperasikan sistem Sensitive Compartmented Information (SCI) yang berjuluk “Badai Merah”, komputer dengan performa tinggi yang beroperasi dengan kecepatan 280 teraflop. “Badai Merah” adalah salah satu dari dua belas komputer tercepat di dunia, dan digunakan untuk menjalankan tes simulasi terhadap instalasi nuklir Iran dan Korea Utara. Ia mampu mengevaluasi kualitas informasi intelijen yang disuplai oleh sumber-sumber intelijen tertentu, yang tampaknya tidak selalu dianggap akurat.
Predator kontra-proliferasi nuklir yang diterbangkan oleh Situs Pengujian di Nevada bukanlah satu-satunya “program klandestin” yang beroperasi di gurun Nevada. Program lain, dengan kemungkinan tujuan anti-Iran, yang dipentaskan adalah Tonopah Test Range, yang juga dikenal sebagai “Area 52”, yang berlokasi di sebelah utara Nellis Range Test dan Groom Dry Lake, atau fasilitas yang disebut “Area 51”. Setiap pertanyaan yang diajukan tentang “Area 51” selalu dipenuhi dengan jawaban, “tidak tahu atau rahasia.”