Mordechai Vanunu Tolak Nominasi Nobel Perdamaian

Pengungkap rahasia (whistleblower) nuklir Israel Mordechai Vanunu telah meminta Komite Hadiah Nobel Perdamaian untuk mengabaikan pencalonan dirinya bagi penghargaan bergengsi itu, demikian disampaikan pejabat Komite Nobel seperti dikutip AP, Rabu (24/2/20).

Dalam suratnya kepada Komite Nobel Norwegia, Vanunu menulis bahwa dia menolak penghargaan Nobel yang sebelumnya pernah diberikan kepada Presiden Israel Shimon Peres, demikian kata Geir Lundestad, sekretaris komite Nobel.

"Dia memandang Shimon Peres sebagai bapak bom atom Israel, dan tidak ingin disamakan dengan Peres dalam cara apa pun," kata Lundestad.

Vanunu, mantan teknisi tingkat rendah pada pabrik nuklir Israel, dipenjara selama 18 tahun di Israel karena membocorkan rincian tentang apa yang ia sebut sebagai program senjata nuklir rahasia Israel kepada harian The Sunday Times of London pada tahun 1986. Dia dibebaskan pada tahun 2004, tetapi tidak diperbolehkan untuk meninggalkan Israel atau berhubungan dengan orang asing karena Israel takut dia akan membocorkan informasi rahasia.

Israel tidak mengkonfirmasikan atau menyangkal memiliki senjata nuklir, tapi ahli-ahli asing menyimpulkan, dari bahan Vanunu kepada publik, bahwa negara itu adalah salah satu pemilik senjata nuklir terbesar di dunia.

Peres pada 1994 meraih Hadiah Nobel Perdamaian bersama pemimpin Palestina Yasser Arafat dan Perdana Menteri Israel saat itu Yitzhak Rabin. Peres adalah menteri luar negeri Israel pada saat itu.

Dalam langkah yang sangat tidak biasa, Lundestad mengkonfirmasi bahwa Komite Nobel telah menerima nominasi yang sah bagi Vanunu, menempatkan dirinya di antara para nominator lainnya yang akan diputuskan oleh lima anggota panel pada 9 Maret 2010.
Biasanya, nominasi Nobel akan dirahasiakan selama 50 tahun.

Mereka yang memiliki hak untuk menominasikan peraih Nobel perdamaian adalah mantan pemenang, anggota pemerintahan suatu negara, badan legislatif, para profesor universitas dan lain-lain.

Lundestad menolak untuk mengatakan siapa yang mencalonkan Vanunu.

Menurut data di situs Nobel, politikus Vietnam Utara Le Duc Tho adalah satu-satunya pemenang yang menolak hadiah itu. Dia menjadi pemenang pada tahun 1973 bersama Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger.[note: Vanunu luar biasa, selain Nobel bergengsi, hadiah uangnya juga sangat besar]
◄ Newer Post Older Post ►