Penelitian mutakhir mengenai seluk beluk OTAK makin membukakan mata kita mengenai kecerdasan otak manusia. Bahwa ternyata, kecerdasan manusia tidak dapat disimpulkan hanya dengan penilaian IQ saja. Menurut para ahli, nilai tes IQ hanya menggambarkan kualitas 2 jenis kecerdasan saja, yaitu: kecerdasan bahasa dan kecerdasan matematika.
Belakangan ini makin banyak penelitian yang mengusulkan bahwa tinggi rendahnya nilai tes IQ tidak bisa dipakai untuk meramalkan sukses seseorang ketika dewasa. Tes IQ bukan mengukur kualitas yang dibutuhkan untuk sukses dalam pekerjaan, seperti kemauan keras, percaya diri, motivasi maupun kecerdasan sosial.
Tes tersebut juga tak mampu mengukur kemampuan sesorang untuk menentukan prioritas, manajemen waktu dan efisiensi. Misalnya, kreatifitas dan intuisi yang merupakan hal utama dalam ilmu pengetahuan dan seni tidak bisa dinilai dari hasil tes IQ.
Sebagai contoh, kreatifitas seringkali melibatkan kemampuan untuk melihat beberapa pemecahan dalam suatu masalah. Sementara IQ mengharuskan pilihan tunggal untuk pemecahan suatu masalah.
Menurut teori mutakhir, yaitu teori kecerdasan majemuk yang diajukan Howard Gardner, terbukti bahwa ternyata terdapat lebih banyak kecerdasan lainnya, selain IQ yang selama ini dikenal. Hingga saat ini beberapa pakar pendidikan telah berhasil menemukan minimal 9 Jenis Kecerdasan. Inilah yang kemudian dikenal dengan Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intelligences.
Apabila dipelajari dengan seksama, model kecerdasan Gardner tersebut akan sangat membantu dalam memetakan berbagai macam kecerdasan yang dimiliki setiap anak. Masingmasing jenis kecerdasan tersebut perlu dikembangkan seoptimal mungkin.
Caranya ? Ciptakanlah lingkungan yang menyenangkan dan bantulah anak menggunakan panca indra-nya untuk menumbuhkan semua kecerdasan itu. Jika anda telah mengusahakannya dengan optimal, maka bersiaplah untuk menerima hasil yang luar biasa yaitu:
Pertama, seluruh jenis kecerdasan anak akan tumbuh mencapai tingkat yang tinggi,
Kedua, bakat anak akan mudah teridentifikasi atau dikenali.
Dengan meraih kedua hal di atas, niscaya anak bertumbuh menjadi manusia seutuhnya, manusia dewasa yang mencapai potensi terbaiknya. Perlu diketahui bahwa setiap jenis kecerdasan bisa bertumbuh bersamaan hingga level yang sangat tinggi pada setiap anak, dan bahkan, dengan metode yang tepat anak bisa sampai ke pencapaian tingkat prestasi yang luar biasa.
Kecerdasan majemuk yang tinggi tersebut, jika dibarengi dengan bakat yang dirawat dengan optimal, maka akan membawa anak ke prestasi sekelas world champion namun tetap dapat menikmati hidupnya secara utuh.
Adapun 9 bentuk kecerdasan yang hingga saat ini dikenali, yang dimiliki setiap anak antara lain:
1.Kecerdasan Linguistik
2. Kecerdasan Matematis-Logis
3. Kecerdasan Visual-Spasial
4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
5. Kecerdasan Musikal
6. Kecerdasan Interpersonal
7. Kecerdasan Intrapersonal
8. Kecerdasan Naturalis
9. Kecerdasan Eksistensial
Adanya 9 kecerdasan ini menuntut orang tua dan para pengajar untuk menyesuaikan cara pendidikan anak sesuai dengan kecerdasan dominan anak. Saran saya, biarlah anak memilih aktifitas yang dia sukai, karena dengan berlandaskan rasa suka (fun) maka ia akan menyerap pelajaran dengan lebih optimal. Rasa suka itu timbul karena aktivitas tersebut sesuai dengan kecerdesan dominannya.