CounterPunch
Beirut
"Headline-nya dramatis. Mingguan Jerman yang sangat pro-Israel Der Spiegel menawarkan "informasi baru" yang berani, yang diklaimnya berasal dari sumber-sumber dan dokumen-dokumen rahasia,.....Tanggal penerbitannya? 24 Oktober 2005, nyaris empat tahun yang lalu. [saat itu] Syria dituduh dalam pembunuhan mantan PM Lebanon Rafik Hariri.....
Minggu ini, sebuah laporan investigatif baru dan rahasia yang menunjukkan pembunuh yang sesungguhnya, diterbitkan oleh mingguan yang sama, Der Spiegel. Penulis yang sama. Editor yang sama. Target yang baru.
Kali ini Erich Follath dari Der Spiegel mengklaim bahwa komite internasional yang menginvestigasi pembunuhan Rafik Hariri telah mencapai “kesimpulan rahasia baru yang mengejutkan”, kali ini menuding Hizbullah.......
Dalam banyak hal, artikel Der Spiegel versi 2009 sama dengan versi 2005.....
Komentar-komentar pun bermunculan di ibukota Lebanon dan pada internet. Semuanya mempertanyakan pilihan waktu dari laporan Spiegel yang seakan ditujukan untuk mengakibatkan kerusakan maksimum kepada kubu oposisi yang dipimpin Hizbullah jelang pemilu Juni 2009. Siapa kiranya sumber dari "bocoran" itu dan mengapa sekarang....
Sejauh ini tidak ada partai politik Lebanon yang menganggap laporan Der Spiegel itu dapat dipercaya.....
Kantor Hubungan Media Hizbullah merilis pernyataan pada Minggu, dimana ia membantah tuduhan-tuduhan yang dipublikasikan Der Spiegel dan ditayangkan oleh Al-Arabiyya Channel. Pernyataan Hizbullah mengatakan, “Ini bukan kali pertama sebuah majalah atau suratkabar bermaksud menerbitkan fabrikasi-fabrikasi semacam itu dan sebelumnya koran Kuwait Al-Siyasa telah berulangkali menerbitkan laporan seperti itu bersama harian-harian lainnya.”
Pernyataan itu juga menambahkan bahwa “menerbitkan laporan ini oleh Der Spiegel dan mempromosikannya oleh Al-Arabiyya mencurigakan dalam hal pilihan waktu dan bagaimana laporan itu dieksploitasi secara politik dan psikologis, khususnya untuk dua alasan: Pertama ini ditujukan untuk memperngaruhi kampanye pemilu di Lebanon pada satu sisi, dan untuk mengalihkan perhatian dari berita-berita tentang terbongkarnya jaringan mata-mata yang bekerja untuk Israel di sisi yang lain...Laporan Spiegel terbit tepat 2 minggu menjelang pemilu legislatif 7 Juni di Lebanon.”