Palestine Think Tank
Sebagai bagian dari kampanye rasis mereka terhadap penduduk asli Palestina, legislator Israel kini bersikeras menjadikan peringatan Nakba sebagai kegiatan ilegal...Menarik, sebuah negara Yahudi yang menetapkan raison d'ĂȘtre-nya pada memori penderitaan Yahudi sedang berupaya melarang bangsa Palestina melakukan hal yang sama dengan penderitaan mereka sendiri....
Profesor Gavison mengakhiri artikelnya dengan menyatakan, “mengingkari masa lalu tidaklah pantas, tetapi gagal mengambil tanggung jawab atasnya juga tidak bisa diterima. Kita harus tiba pada solusi yang mengakui hak Yahudi untuk menentukan nasib mereka sendiri di tanah air mereka.” Saya sangat mengharapkan profesor "Zionis-humanis" ini membuka mata kita sehingga kita kali ini mengerti untuk selamanya apa yang membuat Yahudi berhak menentukan nasib mereka sendiri di atas penderitaan orang lain. Sekali kita mengerti itu, maka kita akan cukup dewasa untuk membiarkan Profesor Gavison atau "Zionis-humanis" lainnya memberi kita pencerahan sehingga kita memahami apa yang membuat Palestina bisa dijadikan sebagai tanah air yang sah bagi Yahudi.
Membaca Gavison sekali lagi memperlihatkan suatu kebenaran yang mengerikan, yakni bahwa pemikiran Zionisme dan Yahudi liberal sangat sedikit berhubungan dengan humanisme, etika, atau universalisme. Kalaupun ada, maka itu adalah bahwa Zionisme dan humanisme adalah konsep-konsep yang bertentangan karena alasan yang sederhana: Zionisme adalah sebuah filosofi rasial yang berorientasi kesukuan sementara humanisme bertujuan universal.