Penghargaan Khusus untuk KGM

KETIKA didirikan melalui amalgamasi dua koperasi beberapa tahun lalu, belum ada bayangan bahwa Koperasi Gu¬nung Madu bakal sesukses seka¬rang. Pro-kontra tentu saja ada pada waktu itu. Kini ada senyum menghias wajah KGM. Penghargaan demi peng¬hargaan dari pemerintah silih beganti diterima koperasi karyawan PT GMP ini.Baru-baru ini KGM menerima Peng¬hargaan Khusus dari Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono. Sa¬tu-satunya penghargaan istimewa yang pernah diberikan pemerintah ke¬pada koperasi di Indonesia. Peng¬hargaan ini diberikan lantaran KGM memiliki perhatian dan komitmen terhadap dunia pendidikan dan para pensiunan PT GMP.Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono kepada Ketua Umum Koperasi Gunung Madu Ir.H. Parjono, di hotel Garuda Wisnu Ken¬cana, Denpasar, Bali, 12 Juli lalu.Berita gembira tentang pemberi¬an penghargaan tersebut telah me¬nyebar di site PT GMP ketika peng¬urus KGM masih berada di Bali. Ka¬bar itu tentu saja membuat hati selu¬ruh pengurus, anggota, dan pendiri KGM berbunga-bunga.Tak kurang dari Kepala Departe¬men SBF Ir.H. Gunamarwan, yang juga mantan ketua umum KGM (kini pembina KGM), menyambut gembira pemberian peng¬hargaan dari peme-rintah ter¬sebut. Pak Guna menilai ini suatu sur¬prise bagi KGM dan selu-ruh anggo¬ta¬nya, karena Pengharga-an Khusus ha¬nya diberikan kepada koperasi yang betul-betul memiliki reputasi khu¬sus pula.Penghargaan itu, kata Ketua Umum KGM Ir. Parjono, karena ke¬pedulian KGM terhadap dunia pen¬didikan, seperti memberikan bonus kepada siswa anak anggota yang berprestasi.“Yang menjadi perhatian khusus pemerintah sehingga memberikan Penghargaan Khusus, ini adalah kepedulian KGM terhadap para ca¬lon pensiunan dengan memberikan mereka pendidikan dan wawasan se¬bagai bekal pensiun,” ungkap Pak Par¬jono.Pemberian penghargaan itu pu¬nya arti sangat penting bari keber¬adaan KGM. “Meskipun koperasi ki¬ta berada di kampung atau kebun se¬perti ini, kita masih diperhatikan di tingkat nasional, “ kata Pak Parjono.KGM, yang didirikan tahun 1985, merupakan hasil amalgamasi dua ko¬perasi di Gunung Madu yang sama-sa¬ma punya badan hukum. Dalam per¬kembangannya, KGM tumbuh pe¬sat dan berhasil meraih berbagai penghargaan di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Aset KGM yang awalnya hanya Rp150 juta, pada tahun buku 2005 telah mencapai puluhan miliar saat ini.Bagi karyawan PT GMP, ujar Pak Parjono, adanya koperasi merupakan suatu kebutuhan. Sebab, tempat tinggal sekaligus tempat bekerja karyawan jauh dari kota, pasar, atau took, sehingga untuk mencari kebu¬tuhan sehari-hari cukup sulit. Karena itulah keberadaan KGM sangat membantu karyawan.Bukan hanya itu. KGM juga mem¬bantu anak-anak karyawan da¬lam menempuh pendidikan, yaitu de¬ngan menyediakan transportasi bus sekolah. Selain itu juga membantu beasiswa, mengelola kolam renang, menyelenggarakan berbagai kegiat¬an yang diikuti anak sekolah, dan se¬bagainya.Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, KGM juga membantu per¬siapan karyawan PT GMP memasuki masa purnakarya (pensiun). Di an¬taranya dengan mengadakan pela¬tihan, mengunjungi tempat-tempat yang bisa menambah ilmu untuk be¬kal pensiun, juga membuat peternak¬an ayam dan sapi sebagai tempat ber¬latih calon purnakarya.Kemudian KGM melakukan di¬versifikasi usaha ke komoditas sawit. Untuk itu pada tahun 2005 KGM be¬kerja sama dengan Ya¬yasan Pendidik¬an, dan sebuah per¬usa¬haan mitra, mem¬bentuk per¬usahaan bernama PT Bu¬mi Madu Man¬diri (BMM).Di perusahaan ini, KGM merupa¬kan pemegang saham mayoritas, yai¬tu 75 persen. Saham KGM sendiri ma¬yoritas dimiliki anggota (75 per¬sen), sebagian lagi milik badan dan Ya¬yasan Pendidikan Gunung Madu, se¬¬hingga pemegang saham mayori¬tas PT BMM adalah anggota koperasi.Operasional perusahaan ini telah dimulai dengan membeli lahan sekitar 450 ha di Kabupaten Tulangbawang, 350 ha di antaranya sudah ditanami sekitar 40.000 pohon sawit. Dari jum¬lah itu, 150 ha tanaman sawit akan di¬panen bulan Agustus ini.Penghargaan KGM Koperasi Fungsional Harapan Tk. Nasional, oleh Menteri Koperasi Bustanil Arifin, SH., 12 Juli 1990. Ko¬perasi Fungsional Terbaik II Tk. Na¬sional tahun 1992, oleh Menteri Ko¬perasi Bustanil Arifin, SH., tanggal 12 Juli 1992. Koperasi Fungsional Te¬la¬dan Tk. Nasional tahun 1993, oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Subijakto Tjakra¬wer¬daya, 29 Juli 1993.Koperasi Perkotaan Jenis Konsu¬men Teladan Tahun II Tk. Nasioal 1994, oleh Menteri Koperasi dan Pem¬binaan Pengusaha Kecil, Subi¬jakto Tjakrawerdaya, tanggal 14 Juli 1994.Koperasi Karyawan Mandiri, oleh Menteri Koperasi dan Pembi¬naan Pengusaha Kecil Subijakto Tja¬krawerdaya, 8 Februari 1995. Kopera¬si Perkotaan Jenis Konsumen Teldan Tahun III Tk. Nasional 1995, oleh Men¬teri Koperasi dan Pembinaan Peng¬usaha Kecil Subijakto Tjakra¬werdaya, tanggal 12 Juli 1995.Koperasi Berprestasi Tahun 1999, oleh Menteri Koperasi, Peng¬usa¬ha Kecil dan Menengah RI, Adi Sa¬sono, tanggal 12 Juli 1999. Kope¬ra¬si Berprestasi Tahun 2005, oleh Men¬teri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah RI Suryadarma Ali, Ban¬dung 12 Juli 2005.
◄ Newer Post Older Post ►