Di sela-sela pertemuannya dengan tim keamanan Israel di Herzliya, mantan dutabesar AS untuk PBB itu mengatakan bahwa secara politik Amerika tidak mungkin lagi mengambil langkah militer terhadap Iran. Ini dikarenakan laporan komunitas intelijen AS NIE yang menyatakan Iran telah menghentikan program senjata nuklirnya pada 2004.
Alhasil, tekanan bagi Israel untuk memilih opsi militer atas Iran semakin besar. Sebab, rezim Zionis di Tel Aviv tidak akan mungkin membiarkan Tehran memiliki bom atom. Pada saat yang sama, sanksi lanjutan Dewan Keamanan PBB, yang tampaknya akan segera diputuskan, diyakini Bolton tidak mempunyai gigi untuk memaksa Iran membekukan aktivitas pengayaan uraniumnya.
“Tekanan (atas Israel) untuk segera mengambil langkah sangat besar dan waktu yang tersedia pun semakin sempit,” tegas Bolton seperti dikutip Raw Story.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, menyatakan bahwa opsi militer atas Iran bagi Israel masih terbuka. Militer Israel sendiri minggu lalu menguji coba kapasitas rudal balistiknya yang diklaim bisa membawa hulu ledak non-konvensional, alias bom nuklir.
Seorang pejabat Israel keamanan yang bertemu dengan Bolton berkomentar bahwa siapa pun harus mencermati dengan seksama apa yang Bolton katakan.