Dari Jersey untuk Yerusalem

Nama-nama itu, berikut gelar dan jabatan mereka, mirip sebuah daftar peserta musyawarah dewan kota. Namun sayang, para pemiliknya tidak sedang berada di sebuah ruang rapat, tapi di kantor Biro Penyeledik Federal (FBI) cabang Newark, New Jersey, Amerika Serikat.

Pagi itu, 23 Juli 2009, FBI menggelandang 44 orang, termasuk di antaranya 5 rabbi Yahudi, 3 walikota, dan 2 anggota majelis kota dari negara bagian New Jersey. Mereka dikenai tuduhan praktik pencucian uang, penyuapan, dan penjualan organ manusia.

Beragam aktivitas ilegal dijalankan secara mulus berkat uang “tutup mulut” yang disumpalkan kepada para pejabat kota. Hasilnya lantas “dicuci” bersih melalui lembaga-lembaga keagamaan dan amal Yahudi. Lembaga-lembaga tersebut memang mendapatkan pengecualian pajak. Alhasil, praktik ilegal tersebut nyaris luput dari pantauan radar pemerintah federal.

Namun, tak ada kejahatan sempurna. Adalah Salomon Dwek, salah satu pemain kunci dalam jaringan ini, yang mau bekerja sama dengan FBI sebagai informan. Dwek ditangkap pada 2006 atas tuduhan pemalsuan cek senilai 25 juta dolar. Dwek adalah anggota klan Yahudi berpengaruh di wilayah New York-New Jersey. Ayahnya, Isaac Dwek, merupakan rabbi pada sinagog dan yeshiva (sekolah agama) di kawasan Deal, New Jersey. Deal terkenal karena dukungan komunitas Yahudi setempat kepada partai-partai sayap kanan radikal Israel. Partai Shas, salah satu anggota koalisi pemerintahan Benjamin Netanyahu, diketahui mengais banyak dolar dari kota kecil itu.

Dwek dan kelima rabbi berikut para pejabat lokal itu hanyalah “teri-teri” di lautan para “kakap”. Sejumlah sumber di FBI meyakini bahwa jika mereka yang ditangkap mau “membuka mulut”, maka skandal terbesar di New Jersey ini akan melibatkan lebih banyak lagi para politisi dan pebisnis berpengaruh di New York dan New Jersey.

Satu contoh adalah seseorang berinisial I.M. Dalam dakwaan resmi yang disiapkan bagi salah seorang rabbi, Eliahu Ben Haim asal jemaat Ohel Yaacob di Deal, I.M. dianggap ikut terlibat. I.M. ditengarai sebagai sumber utama dana bagi Rabbi Ben Haim. Berbeda dengan nama-nama lainnya yang disebutkan secara eskplisit di dalam berkas itu, I.M. hanya tampil dalam bentuk inisial.

Dalam pernyataannya, Ben Haim mengatakan bahwa I.M. selama 4 tahun terakhir memerintahkannya untuk mengirimkan telegram kepada sejumlah nama berbeda dari sejumlah lokasi negara yang berbeda. “Ini tidak bisa dipercaya. Aku tidak pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya,” aku Ben Haim kepada seseorang yang disadap FBI.

Ada kemungkinan para agen federal amat berhati-hati terhadap orang berinisial I.M. Teramat luasnya kontak yang dilakukan orang ini menjadi indikasi bahwa dia figur berpengaruh yang “mencuci” uang dalam jumlah besar, mungkin dari operasi perjudian melalui sejumlah sinagog dan lembaga amal.

Sumber lain mengatakan jika inisial I.M. diungkap, hal itu akan menjadi pukulan berat bagi pemerintahan koalisi Israel yang berkuasa saat ini. Sumber yang sama juga percaya I.M. adalah orang di balik pendanaan kampanye pembangunan pemukiman ilegal Yahudi di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang digalakkan pemerintah Netanyahu.

Meski belum bisa dipastikan, inisial tersebut diduga kuat merujuk kepada Irving Moskowitz, taipan judi Yahudi-Amerika. Moskowitz dikenal luas sebagai pendukung utama lembaga-lembaga tangki pemikir neokonservatif, seperti the Hudson Institute, Jewish Institute for National Security Affairs (JINSA), American Enterprise Institute, dan the Center for Security Policy. Moskowitz juga sejak lama terlibat dalam praktik-praktik pembelian ilegal tanah-tanah bangsa Palestina di Yerusalem Timur. Uangnya yang tak berseri juga mengalir kepada “Ateret Cohanim”, sebuah gerakan ultraortodok yang punya ambisi mendirikan kuil ketiga Yahudi di atas reruntuhan Masjidil Aqsa.
◄ Newer Post Older Post ►