ABSTRAK: Budidaya udang di Indonesia berkembang dengan cukup pesat karena udang merupakan salah satu sumber devisa bagi negara. Akan tetapi perkembangan ini menghadapi permasalahan seperti adanya penyakit bakterial. Salah satu bakteri patogen pada budidaya udang adalah Vibrio sp. Upaya untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan bahan antibakteria S. costatum.
Pada penelitian ini, kulitivasi diatum S. costatum dilakukan dalam botol schott yang berisi f medium yang dilengkapi dengan aerator dan cahaya dengan intensitas 2000 luks. Kulivitasi dilakukan pada suhu 25oC. Kurva pertumbuhan S. costatum ditentukan dengan menghitung jumlah sel setiap harinya. Untuk ekstraksi antibakteri, kultur dipanen pada hari ke-6, selanjutnya dilakukan ekstraksi terhadap biomasanya dengan menggunakan metanol untuk mendapatkan ekstrak antibakteri. Ekstrak antibakteri ini diujikan pada bakteri Vibrio sp dengan metode difusi agar. Hasil pengujian terhadap aktivitas penghambatan bakteri tersebut menunjukkan bahwa ekstrak kasar (crude) intraseluler S. costatum mampu menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio sp dengan potensi hambatan (inhibitor potention) 75,47% (pada konstertasi ekstrak 2000 ppm), 52,08% (pada 1000 ppm), 30,43% (pada 500 ppm), 23,81% (pada 250 ppm) dan 15,79% (pada 100 ppm) dibandingkan dengan kloramfenikol.
Pada penelitian ini, kulitivasi diatum S. costatum dilakukan dalam botol schott yang berisi f medium yang dilengkapi dengan aerator dan cahaya dengan intensitas 2000 luks. Kulivitasi dilakukan pada suhu 25oC. Kurva pertumbuhan S. costatum ditentukan dengan menghitung jumlah sel setiap harinya. Untuk ekstraksi antibakteri, kultur dipanen pada hari ke-6, selanjutnya dilakukan ekstraksi terhadap biomasanya dengan menggunakan metanol untuk mendapatkan ekstrak antibakteri. Ekstrak antibakteri ini diujikan pada bakteri Vibrio sp dengan metode difusi agar. Hasil pengujian terhadap aktivitas penghambatan bakteri tersebut menunjukkan bahwa ekstrak kasar (crude) intraseluler S. costatum mampu menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio sp dengan potensi hambatan (inhibitor potention) 75,47% (pada konstertasi ekstrak 2000 ppm), 52,08% (pada 1000 ppm), 30,43% (pada 500 ppm), 23,81% (pada 250 ppm) dan 15,79% (pada 100 ppm) dibandingkan dengan kloramfenikol.
Key word: antibakteri, Skeletonema costatum, Vibrio
teks lengkap..