b-29 superfortress
ya, boeing b-29 superfotress, inilah pesawat yang berperan membawa dan menjatuhkan bom atom ke kedua kota tersebut..spesifikasi
dimensi
-panjang badan : 30,18 m
-panjang sayap : 43.06 m
-luas sayap : 161,3 m2
-tinggi : 8,5 m
-berat kosong : 33,8t
-berat isi (max) : 54t
performa
-kapasitas : 11 orang (5 awake, 6 troops)
-mesin : 4x wright r-3350-23 dan 23a turbosupercharged radial engines
-tenaga @2.200 hp / 1.640 kw
-kecepatan max : 310 kts / 574 km/h
-kecepatan jelajah : 190 kts / 350 km/h
-stall minimum speed : 91 kits / 170km/h
-jarak tempuh: 2.820 nm / 5.230 km - 4.900 nm / 9000 km
-kapasitas : 11 orang (5 awake, 6 troops)
-mesin : 4x wright r-3350-23 dan 23a turbosupercharged radial engines
-tenaga @2.200 hp / 1.640 kw
-kecepatan max : 310 kts / 574 km/h
-kecepatan jelajah : 190 kts / 350 km/h
-stall minimum speed : 91 kits / 170km/h
-jarak tempuh: 2.820 nm / 5.230 km - 4.900 nm / 9000 km
sejarah singkat
boeing b-29 superfortress adalah pesawat pembom bermesin 4 baling - baling yang digunakan oleh armada perang angkatan udara amerika serikat (us air force) pada pd ii dan perang korea. Pesawat ini memiliki banyak peran di tahun 1950an. Angkatan udara inggris (the british royal air force) menamai armada b-29nya dengan nama washington. Soviet kemudian mengadopsi varian b-29 ini yang dinamai tupolev tu-4.
Nama superfortress diambil dari pendahulunya yang juga terkenal boeing b-17 flying fortress. B-29 merupakan nenek moyang dari semua pesawat pembom, pesawat pengintai, pesawat latih, dan tanker atau pembawa bahan bakar yang diproduksi boeing. Varian lain yang dibuat berdasarkan b-29 superfortress adalah b-50 superfortress. Bahkan b-47 dan b-52 stratofortress yang bermesin jet pun mengadopsi dari pendahulunya ini. B-29 merupakan pesawat yang paling banyak digunakan selama pd ii. Pesawat ini adalah pesawat pembom yang sangat baik pada waktu itu, yang termasuk juga kabin yang bertekanan, electronic fire-control system, dan kendali machine-gun dengan menggunakan remote control. Walaupun pesawat ini di design untuk pemboman dari jarak yang sangat tinggi pada siang hari, namun dalam prakteknya, pesawat ini diterbangkan lebih rendah untuk misi pemboman tertentu pada malam hari. Pesawat inilah yang kemudian digunakan oleh amerika untuk misi pengeboman dan penyerangan terhadap jepang pada akhir - akhir babak pd ii yang membawa bom atom untuk menghancurkan kota hiroshima dan nagasaki. Pesawat ini tidak seperti kebanyakan pesawat pembom lainnya setelah pd ii usai. Pesawat ini masih tetap digunakan bahkan perusahaan stratovision menggunakannya sebagai pemancar televisi. Pada akhirnya pesawat ini "pensiun" pada awal 1960an, pesawat ini telah diproduksi sebanyak 3.960 unit untuk semua varian. Kini semua varian b-29 yang masih ada telah dimuseumkan di berbagai museum kedirgantaraan di seluruh dunia dan beberapa diantaranya teronggok rusak di hanggar2. Jumlahnyapun telah sangat langka di seluruh dunia. |
Enola Gay ialah nama pesawat pengebom yang pada Perang Dunia II menjatuhkan bom atom, bernama Little Boy ("Bocah Kecil") terhadap kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus dan Fat Man ("Orang Gemuk") terhadap kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945 di Kekaisaran Jepang. Pengeboman itu merenggut nyawa sekitar 80.000 jiwa manusia di Hiroshima dan 140.000 di Nagasaki.
Pesawat ini berjenis B-29 Superfortress dengan nomor seri B-2945-MO 44-86292 dan secara khusus dipilih oleh Kolonel Paul Tibbets saat dibuat di ladang milik Glenn L. Martin Company di Omaha, Nebraska. Sejak tahun 2003 sampai sekarang, Enola Fay dipamerkan di Steven F. Udvar-Hazy Center.
Pesawat ini diberi nama menurut ibu pilotnya Paul W. Tibbets.