Satelit senilai Rp.1,95 triliun itu hilang sebelum mencapai orbit
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih menunggu konfirmasi resmi Rusia terkait hilanggnya satelit Telkom-3 yang dibawa roket Proton-M milik Reshetnev, perusahaan penerbangan antariksa Rusia ke orbit.
Slamet Riyadi, Corporate Secretary TLKM, membenarkan adanya masalah dalam peluncuran satelit komunikasi senilai Rp.1,95 triliun tersebut.
"Kami mendapat informasi tentang kegagalan peluncuran Satelit Telkom-3, yang disebabkan oleh tidak berfungsinya roket Breeze-M dengan sempurna. Saat ini, kami sedang menunggu konfirmasi resmi dari pihak ISS Reshetnev Rusia untuk informasi lebih lanjutnya," katanya kepada Beritasatu.com di Jakarta, Selasa.
Menurut Slamet, komunikasi intensif terus dilakukan pihaknya dengan pihak Rusia melalui fasilitasteleconfrence untuk mengetahui keberadaan satelit tersebut.
"Nanti setelah ada informasi lebih lanjut, kami akan segera menginformasikan kepada media," ujarnya.
Sebagai informasi, Satelit Telkom-3 milik Telkom yang dibangun dengan investasi sebesar Rp.1,95 triliun dinyatakan hilang dalam proses peluncurannya melalui fasilitas peluncuran roket Rusia di Baikonur, Kazakhstan, pada Senin (6/8) waktu setempat.
Satelit itu dinyatakan hilang sebelum mencapai orbitnya.