Pengusaha terasi kesulitan bahan baku

Kaliori-Pengusaha terasi desa Tasikharjo kecamatan kaliori merasakan dampak adanya cuaca ekstrim. Pasalnya para pengusaha kesulitan untuk mendapatkan bahan baku berupa rebon. Biasanya dalam sehari Rebon yang didapat dari nelayan lokal sebanyak 1 kwintal, namun sekarang maksimal hanya mampu memperoleh separohnya yakni 500 kilogram. Bahkan stok rebon kadang kosong sehingga terpaksa tidak produksi dan terpaksa meliburkan karyawan.

Sarji salah satu pengusaha terasi desa Tasikharjo mengatakan, dengan minimnya bahan baku rebon dari nelayan lokal, ia terpaksa harus mendatangkan bahan baku dari jawa seperti sumatera maupun lampung.


Sarji menambahkan, walaupun ongkos produksi menjadi lebih tinggi, terpaksa harga jual terasi yang semula 20 ribu rupiah per kilogramnya tidak dinaikkan. Hal itu akibat banyaknya pelanggan yang enggan membeli karena adanya kenaikan. Sehingga pihaknya tidak bisa meraup keuntungan bahkan merugi.


Sarji mengakui terbatasnya stok juga berimbas pada pemasaran, saat ini produk terasi miliknya hanya dipasarkan di kabupaten Rembang dan kabupaten Blora saja. Sebelumnya terasi bisa dipasarkan di kabupaten Pati dan sebagian wilayah Jawa Timur.


Selain itu dengan minimnya produksi terpaksa ia juga menggilir jam kerja karyawan bahkan meliburkan karyawan untuk menyiasati mengurangi ongkos produksi.

◄ Newer Post Older Post ►