Sumber: www.AnneAhira.com
Setiap makhluk hidup memiliki sistem pencernaan makanan yang berbeda-beda, tergantung dari jenis makanan yang dikonsumsi. Demikian juga dengan serangga. Jenis makanan yang khusus dan bentuk tubuh yang mungil membuat serangga memiliki sistem pencernaan makanan dengan struktur tersendiri. Meskipun secara garis besar, sistem pencernaan makhluk hidup pada umumnya serupa, namun setiap organisme memiliki kekhususan-kekhususan tertentu di masing-masing organ pencernaannya.
Pembagian Sistem Pencernaan Serangga
Sistem pencernaan serangga terbagi menjadi tiga bagian besar, yaitu:
1. Pencernaan atas atau depan
2. Pencernaan tengah
3. Pencernaan bawah atau belakang
Berikut penjelasan bagian-bagian tersebut secara lebih rinci:
Pencernaan Atas atau Pencernaan Depan
Pada sistem pencernaan serangga bagian atas ini, sebagian besar terlapisi oleh lapisan kutikula yang bisa diperbaharui setiap kali terjadi pergantian kulit (rangka luar) serangga. Saluran pencernaan pertama ini tersusun atas organ-organ sebagai berikut:
- Mulut
Sebagai saluran masuknya makanan. Berbeda dengan mulut hewan pada umumnya yang memiliki gigi untuk mengunyah makanan, pada serangga, rongga mulut tidak bergigi.
- Faring
Merupakan lengkungan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan (esofagus). Dinding-dinding faring tersusun atas otot-otot yang berfungsi mendorong makanan supaya mampu diteruskan menuju kerongkongan. Sedangkan pada serangga bertipe mulut penusuk seperti nyamuk, dan penghisap semisal kupu-kupu, pada faring dilengkapi dengan semacam pompa untuk menarik makanan menuju kerongkongan.
- Kerongkongan (esophagus)
Identik dengan faring, kerongkongan berfungsi mendorong bahan makanan yang masuk menuju ke organ pencernaan selanjutnya.
- Tembolok
Hampir sama dengan tembolok yang dijumpai pada organisme Aves (burung), fungsi tembolok disini adalah untuk menyimpan makanan, menunggu antrian menuju lambung (ventrikulus). Kemudian terjadi pencernaan melalui enzim yang terbawa ke dalam tubuh serangga. Namun, pencernaan yang terjadi hanya pada sebagian kecil bahan makanan yang tersimpan, tidak seluruhnya.
- Proventrikulus (lambung depan)
Dalam proventrikulus terjadi pencernaan yang berbeda-beda sesuai dengan tipe makanan serangga. Pada serangga pemakan makanan yang keras dan liat, proventrikulus berfungsi memecah makanan baik secara fisik maupun enzimatis. Untuk serangga yang mengkonsumsi cairan seperti nektar, lambung depan akan termodifikasi seperti katup dan saluran panjang.
Pencernaan Tengah
Setelah melalui pencernaan atas yang diakhiri di proventrikulus, maka sistem pencernaan serangga menuju ke pencernaan tengah, yang terdiri atas gastrik kaekum dan ventrikulus. Dalam saluran ini pergerakan makanan dikontrol oleh membran peritropik yang tersusun atas khitin dan protein. Saluran tengah sistem ini menyerap nutrisi yang diperlukan dan memecah makanan menjadi bagian-bagian kecil.
Hal ini terbukti dengan struktur dinding organ pencernaan tengah yang terdiri dari jonjot-jonjot dinding epitel kolumnar ber-vili.
Pencernaan Bawah atau Belakang
Beberapa organ penyusun saluran pencernaan ini, yaitu:
- Pilorus
Merupakan pangkal tabung malphigi yang berfungsi untuk penyaringan air dan nutrisi yang terlarut di dalamnya.
- Ileum (usus penyerap)
Sesuai dengan namanya, organ ini memiliki fungsi penyerapan, seperti menyerap air dan amonia.
- Rectum
Selain sebagai tempat penyimpanan feses sebelum dikeluarkan, di dalam rectum juga terjadi reabsorbsi air dan asam-asam amino yang masih mungkin dimanfaatkan.
- Kloaka
Merupakan saluran pengeluaran serangga.